Suara.com - Pemilik golongan darah rhesus negatif terbilang langka di dunia. Karenanya, mereka sering dianggap sebagai alien.
"Masih ada stigma negatif yang menyebut bahwa rhesus negatif itu penyakit atau alien. Karena kalau kita browse di internet, yang keluar gambar alien. Sehingga jadi momok bagi pemilik rhesus negatif," kata Ketua Komunitas Rhesus Negatif Indonesia (RNI), Lici Murniati pada temu media belum lama ini.
Lici sendiri baru menyadari memiliki golongan darah rhesus negatif saat berusia kepala tiga dan memiliki anak. Dia kemudian memutuskan untuk bergabung ke dalam komunitas yang didirikan pada November 2011 silam.
"Tujuan didirikannya komunitas ini adalah untuk meluruskan stigma negatif yang melekat pada kami. Bahwa kami bukan penyakit atau kelainan tapi varian dari golongan darah," ujarnya.
Saat ini RNI sudah memiliki 3.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Komunitas ini juga menjalin kemitraan dengan Palang Merah Indonesia (PMI), sebagai penghubung dengan donor apabila terdapat kebutuhan darah rhesus negatif.
Melalui kerjasama ini, Lici berharap agar pasien rhesus negatif yang membutuhkan transfusi darah bisa mendapat darah yang sesuai dari para donor di komunitas RNI.
"Misalnya ketika menjalani operasi dimana pasien membutuhkan banyak darah. Kalau tidak ada komunitas tentu kita sulit mencari orang bergolongan rhesus negatif yang mau menjadi donor. Jadi di sini kita juga saling membantu pemilik darah rhesus negatif di Indonesia," katanya.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan keberadaan golongan darah selain A,B, AB, dan O ini, Lici berharap agar pemerintah mencantumkan keterangan rhesus di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sehingga stigma negatif bagi pemilik darah rhesus negatif bisa mereda.
"Ayo dong pemerintah, tampilan golongan darah dan jenis rhesus ditampilkan. Kalau ini jadi umum maka orang juga akan menganggap umum rhesus negatif itu," ucapnya.
Dalam menjalankan kegiatannya, Lici mengaku bahwa komunitas RNI aktif menyebarkan kepedulian masyarakat seputar rhesus darah melalui media online, termasuk situs rhesusnegatif.com, akun twitter @rhesusnegatifID, serta laman Facebook Blood Group Rhesus Negatif.
Di kalangan anggotanya, RNI juga sering mengadakan gathering nasional (GATNAS) dan seminar-seminar untuk mengedukasi anggotanya dan masyarakat agar tak memandang golongan darah rhesus negatif sebagai momok.
Salah satunya mengenai anggapan bahwa perempuan bergolongan darah rhesus negatif berisiko mengalami masalah saat melahirkan. Menurut Lici bumil yang memiliki darah rhesus negatif belum tentu mengalami keguguran saat hamil. Semua kehamilan menurutnya berisiko, tergantung bagaimana mereka menjaga kandungannya.
"Keguguran itu kan bisa saja karena kandungannya memang lemah, bukan karena rhesus negatif. Saya saja baru sadar rhesus negatif setelah punya 3 anak dan semua anak saya lahir dengan sehat," ujarnya.
Meski demikian, ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh bumil rhesus negatif untuk memastikan kandungannya tetap sehat, yakni dengan pemberian suntikan immunoglobulin Anti D. Suntikan ini dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan pada bayi beda rhesus dengan ibu hingga 1 persen.
"Poinnya jangan terlalu cemas berlebihan. Kalau mau pencegahan ada immunoglobulin. Karena secara literatur itu bermanfaat menekan risiko," katanya.
Tag
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              5 Sunscreen Tone Up Non Comedogenic Terbaik untuk Kulit Berjerawat
 - 
            
              Berapa Lama Wardah Crystal Secret Bisa Hilangkan Flek Hitam? Cek Fakta dan Rekomendasinya
 - 
            
              Wewangian untuk Remaja: Bukan Sekadar Harum, Tapi Sumber Rasa Percaya Diri dan Energi Positif
 - 
            
              Profil dan Rekam Jejak Rektor UNM, Diberhentikan Buntut Dugaan Pelecehan
 - 
            
              Event Lari Berdampak Bagi Pelestarian Hijau, Mandatalam Earth Run 2025 Tanam 2.000 Bibit Pohon
 - 
            
              5 Rekomendasi Sepatu Lokal Sekelas Adidas yang Murah untuk Anak Sekolah
 - 
            
              Ketika Anabul Jadi Keluarga, Hadir Tren Perhiasan Bertema Kasih Sayang untuk Hewan Peliharaan
 - 
            
              Pandji Pragiwaksono Lulusan Apa? Minta Maaf Imbas Candaan Singgung Adat Toraja
 - 
            
              Sanksi Menyebarkan Soal TKA 2025 Bagi Peserta dan Petugas Ujian: Bisa Langsung Diskualifikasi
 - 
            
              12 Tata Tertib Peserta TKA 2025 dan Konsekuensi Melanggar