Suara.com - Ikan hiu kerap diburu karena dianggap kaya akan manfaat. Hampir semua bagian tubuh bisa gunakan untuk keperluan manusia.
Bagian siripnya menjadi santapan istimewa kaum berkocek tebal. Ada pula yang beranggapan bahwa minyak ikan hiu bisa mencerahkan wajah dan melindungi kulit dari risiko penuaan. Sayangnya belum ada penelitian yang mendukung anggapan ini.
Menurut Dharmadi, perwakilan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, daging hiu justru memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi.
Padahal, merkuri merupakan salah satu zat yang berbahaya bagi kesehatan. Dampak negatifnya, kata Dharmadi, dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan pada otak.
"Menurut penelitian, paparan merkuri jangka panjang bisa merugikan kesehatan. Bisa berakibat kelumpuhan," ujar dia pada diskusi yang diselenggarakan WWF Indonesia bertema #ImlekBebasHiu di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Ia menambahkan, dalam satu mangkok daging hiu atau setara dengan 40 gram, memiliki kandungan merkuri di ambang batas. Padahal WHO menetapkan kandungan merkuri yang aman dibawah kadar 0.5 ppm.
"Selain itu, daging hiu juga memiliki kandungan urea yang cukup tinggi. Dan bisa dibayangkan bagaimana efeknya jika mengonsumsi ikan hiu," tambah dia.
WWF Indonesia terus mengampanyekan #SOSharks atau kependekan dari Save Our Sharks dalam upaya menghentikan penjualan hiu di pasar swalayan, toko online dan restoran.
Hal ini dilatarbelakangi fakta bahwa hiu adalah salah satu spesies yang tergolong dalam kategori terancam hingga mendekati kepunahan berdasarkan daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
Baca Juga: Ini Mengapa Sirip Ikan Hiu Jadi Menu Istimewa Saat Imlek
Menjelang perayaan Imlek yang menjadikan sirip hiu sebagai salah satu menu yang paling sering dihidangkan. WWF mengajak agar masyarakat tidak mengonsumsi sirip hiu dan produk olahan hiu lainnya melalui tagar #ImlekTanpaHiu.
"Lebih menjurus kepada aksi untuk menahan tingkat konsumsi. Jadi puasa makan hiu dulu sampai populasi hiu tinggi," ungkap Imam Musthofa selaku Sunda Banda Seascapes and Fisheries Leader WWF Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Gak Pake Mahal! 5 Rekomendasi Bedak Gatal Anti Jamur Mengandung Salicylic Acid
-
5 Urutan Skincare Malam dari Wardah untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
7 Rekomendasi Skincare Pria Alfamart yang Efektif Mengatasi Wajah Kusam
-
Adu Kekayaan Hendrar Prihadi dan Sarah Sadiqa: Mantan vs Kepala LKPP Baru
-
Ajang Manhattan Photo Competition 2025 Umumkan Para Fotografer Terbaik
-
Profil Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik ke Bintang TikTok Dunia
-
Sering Dibilang Redflag, Ini 5 Sifat Unik Gemini yang Bikin Penasaran