Suara.com - Valencia Mieke Randa ingat betul ketika tengah menemani sang bunda melakukan cuci darah, ia terkejut melihat seorang pasien mengalami perdarahan hingga muntah darah di sebuah rumah sakit pada 2009.
Dan, karena tak segera mendapatkan donor, pasien tersebut akhirnya tak tertolong dan meninggal dunia.
Berawal dari kisah itulah, perempuan yang akrab disapa Silly ini bertekad untuk menghilangkan gap antara pendonor dan penerima donor melalui komunitas Blood For Life yang didirikannya bersama teman-teman.
Awalnya, komunitas ini hanya memiliki anggota sebanyak 44 orang. Kini, lebih dari 100.000 orang menjadi pengikut setia Komunitas Blood For Life di akun Twitter resminya.
Ketua Komunitas Blood For Life Indonesia, Yudhinia Venkanteswari bercerita mengenai bagaimana Blood For Life menjadi salah satu wadah bagi masyarakat yang hendak mencari atau memberikan darah mereka.
"Blood For Life memiliki dua kegiatan utama, pertama, menghubungkan pasien yang memerlukan transfusi darah dengan pendonor sukarela melalui media sosial. Kedua, untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya donor darah secara sukarela. Hal ini dilakukan melalui kegiatan penggalangan dana dan acara," jelas perempuan yang akrab disapa Ririe kepada Suara.com, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, Blood For Life dibentuk untuk membantu PMI dalam mencari darah bagi pasien yang membutuhkan. Hal tersebut, karena kekurangan kantung darah merupakan sesuatu yang umum terjadi di PMI.
Di sinilah, kata Ririe, peran Komunitas Blood For Life masuk, melalui media virtual seperti Twitter dan Facebook, ruang gawat darurat dunia maya ini aktif dan dikelola selama tujuh hari, 24 jam nonstop.
Lalu, bagaimana cara pasien mendapatkan darah dari Blood For Life? Ririe bercerita, keluarga pasien cukup menghubungi akun media sosial Blood For Life atau nomor hotline dan Blood For Life akan mencatat kebutuhan darah pasien kemudian mempostingnya di media sosial.
"Berkat para relawan dan mitra, kami memiliki cakupan yang lebih baik dan menemukan persamaan darah. Administrator kemudian akan menghubungi relawan melalui Twitter atau Facebook dan mengarahkan mereka untuk melakukan donor darah di rumah sakit tertentu. Kami juga secara aktif memantau status dan situasi," tuturnya merinci.
Lantas, ada berapa banyak permintaan darah kepada Komunitas Blood for Life setiap bulannya? Simak ulasannya pada bagian selanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Ratu Tisha Anak Siapa? Dicopot Erick Thohir dari Komite PSSI
-
5 Krim Anti Aging Terbaik untuk Kulit Glowing dan Awet Muda, Wajib Dicoba!