Seniman Cak Kandar menggelar pameran tunggal seni lukis bertajuk "Olah Cipta", sebagai pengukuhan eksistensi dirinya yang telah 50 tahun mengabdikan hidupnya sebagai pelukis.
"Pameran tunggal kali ini, walaupun jumlah lukisannya sedikit, saya ingin menunjukkan eksistensi diri saya mulai dari awal melukis sampai hari ini," ucap pelukis berusia 67 tahun itu di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/5/2017).
Terdapat sedikitnya 20 karya lukisan yang dipamerkan di Ruang Lobi Hotel Bumi Surabaya dan telah terbuka untuk umum mulai 7 - 12 Mei.
Pelukis kelahiran Surabaya yang telah lama menetap di Jakarta itu terkenal dengan lukisan yang menggunakan media bulu, selain juga menggunakan cat minyak dan akrilik.
Karya-karyanya tertuang dalam berbagai tema, ekspresi, dan gaya, mengikuti periode perkembangan sosial politik di tanah air.
Dalam sejarah karirnya, Cak Kandar di antaranya pernah melukis di lokasi banjir lumpur panas Sidoarjo, melukis bersama binatang Gorila di Kebun Binatang Surabaya, melukis bersama penghuni rumah sakit jiwa Menur Surabaya, dan melukis bersama narapidana di Rumah Tahanan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.
Bagi dia, semua pengalamannya itu menjadi guru terbaik dalam perjalanan hidupnya sebagai manusia yang memiliki rasa kemanusiaan.
Bahkan hingga kini, Cak Kandar mengaku masih terobsesi untuk menggelar pameran tunggal karya-karya lukisannya di kuburan.
Cak Kandar mengatakan, pameran tunggal "Olah Cipta" kali ini sebenarnya adalah pengantar bagi para penikmat dan penggemar seni untuk nantinya masuk dalam buku tentang eksistensi dirinya sebagai pelukis yang telah berjalan 50 tahun, yang akan diterbitkannya pada tahun ini.
"Saya telah menggandeng kritikus seni asal Institut Seni Indonesia Yogyakarta Mike Susanto dalam pembuatan buku tentang perjalanan proses berkesenian saya. Dummy-nya sudah kelar. Insyaallah akan diluncurkan tahun ini," katanya.
Karenanya dalam pameran tunggal "Olah Cipta" yang dipamerkan di Hotel Bumi Surabaya ini memuat sedikit lukisan yang masing-masing merepresentasikan karya-karya Cak Kandar dari berbagai periode.
"Ada lukisan bulu dan macam-macam lukisan lainnya sampai yang bertemakan kritik sosial. Walaupun karya-karya yang dipamerkan ini sedikit tapi sudah mewakili eksistensi saya," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rahasia Aroma Woody: Mengapa Wangi Kayu Tak Lekang Waktu
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan