Suara.com - Nilai kebaikan perlu ditanamkan sejak dini pada anak agar kecerdasan emosinya dapat semakin terasah dan tumbuh menjadi anak dengan kepribadian yang kuat.
Untuk memahami nilai kebaikan, Psikolog Roslina Verauli, mengatakan, anak juga perlu memiliki kecerdasan intelektual yang baik. Pemberian nutrisi yang optimal juga diperlukan untuk mendukung kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional anak, sehingga mereka bisa menjadi seorang anak hebat.
"Kemampuan berbuat baik sejak kecil merupakan basis agar kelak anak mampu berinteraksi dalam cara-cara yang positif, tidak agresif, dan kooperatif bersama orang lain disekitarnya," ungkap dia dalam acara "Juara Hebat Kebaikan" bersama Bebelac di Jakarta, Senin (22/5/2017).
Kemampuan ini, lanjut Vera, merupakan tonggak dasar yang penting dalam membangun pertemanan, dan hubungan yang sukses dengan orang-orang disekitar di kemudian hari.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa anak dengan kompetensi emosional dan sosial yang baik, atau senang berbuat baik pada orang lain memiliki korelasi yang positif dengan perfoma akademis yang lebih baik di sekolah, bahkan diprediksi lebih populer dan disukai teman-temannya.
Oleh karena itu, peran orangtua khususnya ibu sangat penting dalam memberikan stimulasi, dan menjalin kedekatan emosional dengan anak. Ini agar mereka mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menampilkan kebaikan pada orang
sekitarnya.
"Melakukan perbuatan baik, bisa dimulai dari rumah dengan hal-hal yang sederhana. Ibu dapat mengembangkan aksi baik anak di rumah seperti melibatkannya dalam pekerjaan rumah tangga, hingga memberi contoh baik pada anak," jelas Vera.
Tak hanya itu, orangtua juga bisa mentransfer nilai-nilai kebaikan dalam bentuk diskusi sesuai usia anak. Selain itu, orangtua harus pula memberi dukungan dan penghargaan atas aksi kebaikan yang ditampilkan oleh mereka, seperti pujian secara verbal.
Untuk mendukung perkembangan kecerdasan intelektual dan emosional mereka, kata Vera, nutrisi yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya juga harus diperhatikan.
Dengan pemenuhan secara nutrisi optimal, maka anak akan dapat menyerap pembelajaran dan beradaptasi terhadap lingkungannya, sekaligus dapat menjadi anak yang menginspirasi kebaikan terhadap sekitarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Beda Air Mineral vs Demineral, Mana yang Lebih Bagus untuk Dikonsumsi?
-
Apa Itu Gaji Tunggal ASN? Ini Pengertian, Sistem, Tujuan, dan Siapa yang Terdampak
-
Makna Lagu Love You Longer Milik Raisa, Ungkapan Cinta untuk Hamish Daud
-
Apa Itu Hybrid Sunscreen Wudhu Friendly? Ini 5 Rekomendasinya
-
Prabowo Subianto Bisa Berapa Bahasa? Arahkan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah
-
Kenapa Musim Hujan Tetap Harus Pakai Sunscreen? Begini Penjelasan Dokter
-
Tren Teknik Japanese Walking, Benarkah Lebih Efektif dari Jalan Kaki 10.000 Langkah?
-
7 Sunscreen yang Bisa Bikin Kulit Tetap Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
-
Mengapa Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Justru Tidak Libur?
-
7 Sunscreen untuk Melindungi Wajah dari Blue Light, Perlambat Proses Penuaan