Suara.com - Industri kecantikan di Indonesia telah menjadi pasar ketiga terbesar di Asia. Tak heran jika peluang besar telah menunggu bagi para pelaku industri kecantikan menguasai pasar Indonesia yang kini tengah berkembang.
Sayangnya, masih banyak sekali produk kecantikan yang menyalahi prosedur, dan memiliki efek samping pada pemakainya masih dijual secara bebas baik offline maupun online.
Sarah dari Beauty World, importir produk kecantikan dari berbagai negara seperti Australia, Cina, Jerman dan Cyprus mengatakan, konsumen Tanah Air kini tengah menggandrungi produk kecantikan yang tak hanya instan, tetapi juga mengandung unsur-unsur alami.
"Itu menginspirasi, dan mendorong produsen membuat produk yang sifatnya organik. Pasti itu juga dipengaruhi oleh permintaan masyarakat. Karena mereka lebih aware dengan bahan-bahan seperti paraben atau pengawet yang biasa ada pada produk kecantikan tetapi dia ada efek samping dan bisa mengarah pada kanker kulit," kata dia saat ditemui dalam acara Beauty Professional Indonesia 2017, di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, (13/8/2017).
Menurut Sarah, meski produk kecantikan asal Asia merupakan produk yang biasanya paling cocok dengan masyarakat Indonesia, produk kecantikan dari Eropa cenderung lebih stabil dan bebas dari kimiawi seperti paraben, deterjen, dan bahan kimia lainnya.
"Jika untuk kulit Asia, brand-brand dari Asia pasti cenderung lebih mudah masuk (cocok). Mereka menyesuaikan dengan komposisi, suhu udara, dengan pola hidup, jadi lebih masuk. Produk Eropa cenderung lebih stabil, mereka juga sudah mengarah pada produk organik, tidak menggunakan bahan kimia, paraben atau deterjen," ungkapnya.
Sarah juga menjelaskan bagaimana perempuan Indonesia masih terkonsentrasi dan menginvestasikan tubuhnya pada bagian estetika wajah dibanding bagian tubuh lainnya.
Sekadar diketahui, Beauty Professional Indonesia 2017 merupakan acara yang berfokus pada bisnis estetika, kecantikan, spa, dan perawatan rambut, serta menghadirkan perusahaan-perusahaan industri kecantikan dari berbagai negara seperti Indonesia, Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Turki. Acara ini berlangsung sejak 12 Agustus hingga 14 Agustus 2017.
Pada penyelenggaraan Beauty Professional Indonesia tahun ini, jumah eksibitor mengalami peningkatan sebesar 25 persen yang mewakili lebih dari 300 merek dari dalam dan luar negeri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura