Foto: Togu Panandaditya Siregar, CEO PT. JPW Indonesia
Menurutnya, pasar lokal masih menarik dibanding ekspor. Selama menjalani usaha kopi belum merasakan masa-masa sulit yang begitu signifikan.
Paling cuma kendala musim hujan yang membuat stok kopi dari pengepul berkurang karena tak bisa dijemur. Seperti sekarang ini, hanya stok kopi dari Bali yang susah, namun daerah lainnya masih mudah diperoleh.
Togu merasakan animo kopi selalu bagus dari tahun ke tahun. Malah, trennya meningkat terus meskipun pemain kopi semakin banyak. Dia berani bilang, tak akan sampai kehabisan pelanggan.
"Kenapa? karena saking banyaknya customer. Orang Indonesia 90 persen peminum kopi, lebih banyak dibanding teh. Penjual kopi baru 1-2 persen. Banyak juga customer kopi A pindah ke kita," kata Togu.
Saat ini, JPW sudah menjual kopi sekitar 700 kilogram hingga 1 ton untuk tiap bulannya untuk biji kopi matang. Kemasannya sendiri mulai 250 gram hingga 1 kilogram.
Togu bersiap mengembangkan bisnisnya dengan membeli ruko tiga lantai di kawasan bisnis Grand Depok City. Kemungkinan siap operasi bulan Februari 2018.
Di ruko tiga lantai itu, Togu punya rencana membuat kafe di lantai 1, sedangkan lantai dua untuk pelatihan barista atau showroom.
"Banyak customer yang minta kita ngadain pelatihan barista karena banyak yang beli mesin dan peralatannya, tapi kita rekomendasiin ke teman," ungkapnya.
JPW paling laku menjual kopi Gayo, Toraja, Wamena dan Bali. Perusahaan ini juga menjual kopi best seller, yakni kopi racikan sendiri berharga Rp150 ribu per kilo.
Untuk penjualan kopi 800 kilogram, untuk 500 kilogramnya adalah kopi blend racikan sendiri. Togu mengaku bisa laris menjual kopi blend karena murah dan kualitasnya bagus.
"Kopi premium biasanya 300 ribu, kita jual 150 ribu makanya orang banyak beli," katanya.
Togu sengaja memilih tempat usaha di dalam komplek perumahan karena sebelum membuka usaha kopi, pada dasarnya ia memiliki keahlian memasarkan produk lewat internet atau internet marketing konsultan.
Kemudian, ia memang tak suka keluar rumah sehingga memilih bekerja pun cukup di rumah saja. "Jadi saya ingin menciptakan suasana kerja gimana gak keluar tapi usaha tetap jalan. Jadi bikin usaha di rumah," ujarnya.
Sekadar diketahui, JPW Indonesia melakukan penjualan melalui online hingga 99 persen. Menurutnya, jika marketing melalui online bagus, pelanggan pasti banyak yang mencari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
3 Minyak Alami untuk Menebalkan Bulu Mata agar Tampil Cantik dan Lentik
-
5 Body Serum untuk Hijabers, Kulit Cerah Bebas Belang dan Wangi Seharian
-
Kisah Unik Sate Lisidu Surabaya dari Garasi Rumah hingga Menembus Istana Kepresidenan
-
Cushion vs Powder Foundation, Mana yang Lebih Bagus dan Tahan Lama untuk Wajah?
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan
-
Mal Ini Berubah Jadi Bikini Bottom, Bisa Bertemu Spongebob dan Patrick di Momen Liburan Akhir Tahun
-
Dany Amrul Ichdan Ajak Civitas Akademika Wujudkan Indonesia Naik Kelas Sebagai Gerakan Moral Bangsa
-
Liburan Akhir Tahun di Jakarta? Kejutan Seru Ini Bikin Kita Lupa Harus Keluar Kota!
-
7 Rekomendasi Sepatu Futsal Cewek Terbaik, Kualitas Juara Bikin Anti Cedera
-
45 Ucapan Selamat Natal untuk Teman dan Sahabat, Hangat dan Menyentuh Hati