Suara.com - Maskapai penerbangan Vietnam, VietJet, kembali membuat kontroversi dengan menerbitkan kalender yang menampilkan model berpakaian minim. Menurut pihak VietJet, manuver tersebut merupakan bagian dari teknik pemasaran.
Sementara itu, kritikus menilai apa yang dilakukan VietJet malah membuat citra staf maskapai semakin rendah. Terlebih saat ini, muncul perdebatan di kalangan pelaku industri penerbangan global mengenai maraknya kasus pelecehan seksual, baik terhadap pelanggan maupun staf penerbangan.
"Kami tidak kecewa ketika masyarakat mengasosiasikan kami dengan bikini. Jika hal tersebut dapat membuat orang senang, maka kami akan senang," kata Managing Director VietJet Aviation, Luu Duc Khanh, dalam sebuah surat elektronik kepada Reuters.
Pemilik VietJet, Nguyen Thi Phuong Thao, merupakan perempuan Vietnam pertama dari segelintir perempuan di dunia yang berkecimpung dalam industri penerbangan besar secara global. Meski tidak bisa dimintai keterangan langsung, Luu mengatakan bahwa Phuong Thao merasa semua orang memiliki hak untuk menggunakan pakaian apapun yang mereka mau.
"Orang-orang memiliki hak untuk mengenakan apapun yang mereka suka, entah bikini atau pakaian tradisional," kata Luu lagi.
Kalender 2018 yang diterbitkan maskapai VietJet telah menjadi sensasi dunia maya sejak akhir 2017. Bahkan video pemotretan yang diunggah di akun YouTube telah disaksikan oleh lebih dari 900 ribu kali. Salah satu penonton video, Van Nhi mengatakan bahwa maskapai VietJet menciptakan skandal untuk mendapatkan perhatian.
Bukan hanya dari kalangan masyarakat umum, kritik juga datang dari pramugari senior di Amerika Serikat, Heather Poole. Katanya, VietJet membawa budaya busuk 50 tahun lalu dimana perilaku hiper-seksual banyak mengorbankan perempuan hanya untuk mendapatkan beberapa dollar dari berjualan kalender.
"Perempuan harus bekerja keras untuk dianggap serius. Dan dalam kasus ini, perempuan bertanggungjawab untuk membawa kembali kita ke masa di mana perempuan menawarkan, kopi, teh, atau aku?", kata Poole.
Meski begitu, pihak VietJet mengatakan bahwa awak maskapainya telah dilatih untuk menangani situasi pelecehan seksual. Mereka juga mengatakan bahwa hasil penjualan kalender kontroversiual tersebut akan digunakan untuk kepentingan amal. (Asiaone)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
6 Rekomendasi Moisturizer Gentle dan Efektif untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Siapa Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz? Viral Usai Lempar Mikrofon saat Pelantikan
-
Mengintip Kekayaan dan Gaji Bupati Buton yang Dilaporkan Hilang Sebulan
-
Keamanan Siber Bukan Cuma Soal Teknologi, Tapi Kunci Hidup Aman di Era Digital
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
7 Langkah Skincare untuk Pria agar Tangan Cerah dan Bebas Belang
-
Bolehkah Gaji Karyawan UMKM di Bawah UMR? Viral Loker Jaga Toko Diupah Rp100 Ribu di Jakarta
-
Adu Cerdas di Panggung Standup Comedy, Ketika Tertawa Bisa Satukan Banyak Orang
-
Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
-
Berapa Biaya Kuliah di MDIS Selama 3 Tahun? Kampus Gibran di Singapura