Suara.com - Maskapai Garuda Indonesia yang telah membatalkan dan menunda sejumlah penerbangan pada Jumat (1/12/2017). Kabarnya, akan normal pada hari ini, Sabtu (2/12/2017).
Melihat peristiwa ini, melalui Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, lembaga tersebut menyoroti beberapa hal. Menurutnya, alasan bahwa delay itu adalah faktor bencana meletusnya Gunung Agung terlalu simplistik.
"Jika alasan itu benar, kenapa tidak terjadi di maskapai lain? Termasuk pada maskapai yang selama ini dicitrakan sebagai rajanya delay," ujarnya melalui keterangan resmi kepada Suara.com.
Dia memprediksi, jangan-jangan managerial atau Direksi Garuda terlambat mengantisipasi bencana Gunung Agung atau gagal menerapkan tanggap darurat saat bencana.
Sementara itu, dari keterangan atau laporan konsumen di lapangan, tambahnya, terkait delay ini pihak Garuda tidak memberikan informasi yang jelas dan transparan. Sehingga konsumen terombang-ambing dan marah.
Pihak YLKI melihat ada dugaan lain yang melatarai peristiwa ini.
"Pihak Garuda diduga ingin menghindari tanggung jawab pemberian kompensasi pada konsumennya, dengan dalih adanya bencana dan faktor cuaca," kata Tulus.
Untuk itu, menurutnya, pihak YLKI meminta regulator, Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN memberikan teguran keras kepada managemen Garuda atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Akibat Erupsi Gunung Agung, Garuda Batalkan 300 Penerbangan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang