Suara.com - Ketika mendapati pasangan selingkuh, hal ini akan menimbulkan ketidakpercayaan dan dapat merusak keintiman secara emosional, juga seksual.
Konselor psikologis Dr. Pradnya Ajinkya mengatakan, perselingkuhan datang dari sebuah kebutuhan. Ini tentang bagaimana dia memuaskan kebutuhan mental dan fisiknya, yang difasilitasi oleh ketersediaan dan akses dari sebuah platform yang menyediakan koneksi dengan mudah.
"Kami melihatnya sebagai ancaman terhadap kesehatan emosional individu dalam perkawinan dan saya telah melihat rincian bagimana semua itu berhubungan. Ini berasal dari sejenis kecanduan dan orang-orang yang terlibat dalam perselingkuhan online akhirnya menjadikan ini sebagai kebiasaan," ujar Ajinkya.
Hal ini tentu dapat mengakibatkan kurangnya kepercayaan, pasangan yang dipengaruhi perselingkuhan membutuhkan waktu lama untuk pulih dari trauma dan mereka akan selalu takut bahwa ini akan terjadi lagi, karena perselingkuhan online memang bisa datang lagi kapan saja.
Perhatikan tandanya
Dalam hubungan apapun, terlepas dari aspek fisik, tekad mental dan emosional adalah kunci, jelas konselor pernikahan Dr. Sanjoy Mukerji.
"Segala jenis perselingkuhan terjadi saat seseorang tidak senang menjalin hubungan dengan salah satunya. Ini semua terjadi tidak secara tiba-tiba. Ingat, dia pasti akan memberi isyarat, kadang-kadang, ini bisa bersifat verbal, seperti saat dia yang mengatakan, 'Saya tidak bisa dihubungi nanti' atau 'Saya membutuhkan lebih banyak waktu bersamamu," jelasnya.
Kadang-kadang, lanjut Sanjoy, dia mungkin akan memberikan tanda berupa isyarat perilaku seperti sikap acuh tak acuh. Hal ini sebaiknya jangan diabaikan. Perhatikan bendera merah yang bisa menyelamatkan hubungan Anda.
"Orang-orang akan berada dalam fase serakah saat dimana mereka merasa tidak ada yang memuaskan mereka, entah itu menyangkut karir atau hal lain. Pasangan yang dia lihat setiap hari, bisa tampak membosankan baginya. Inilah saatnya dia akan mencari sesuatu yang baru, dan dunia online akan menjadi sebuah 'pelarian' yang mudah," jelas psikolog Matunga, Purvi Shah.
Baca Juga: Ditinggal 5 Menit, Bayi 1 Tahun Tenggelam di Bathtub dan Tewas
Untuk itu, Purvi selalu memberitahu pasangan yang datang untuk konseling padanya, agar bisa mengalihkan pikiran mereka terlebih dahulu. Mereka harus melakukan hobi seperti membaca atau olahraga daripada melakukan hal lain.
Tidak selalu berkaitan tentang seksual
Perselingkuhan online tidak selalu berkaitan tentang keintiman. Dia biasanya akan berbicara saat larut malam dengan seseorang atau mengobrol diam-diam karena takut ketahuan oleh pasangan. Purvi menekankan bahwa hal seperti itu juga merupakan perselingkuhan.
"Sambungan emosional secara online juga bisa merusak pernikahan jika mengganggu hubungan. Memiliki rahasia kepada seseorang, terlibat dalam percakapan pribadi atau bahkan mencari dukungan emosional, itu sama seperti perselingkuhan," ujar dia.
Dia mungkin tidak mencari hubungan jangka panjang atau berinvestasi dalam beban emosional, tapi lebih memilih untuk pergi berkencan secara online yang pendek dan tanpa ikatan. Dia juga mungkin terlibat dalam perselingkuhan untuk menghilangkan stres, kesepian atau menginginkan perhatian. Tapi semua ini tetap bisa merusak hubungan di kehidupan nyata.
Nah, jika hal ini sedang terjadi pada Anda, begini cara mengatasinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun