Suara.com - Kosmetik wajib dimiliki oleh setiap perempuan, tapi tahukah Anda tak semua bahan kosmetik aman bagi tubuh manusia? Dilansir dari catatan BPOM, ada enam bahan berbahaya yang kerap terkandung di dalam kosmetik, terutama kosmetik ilegal, yaitu merkuri, retionic acid, hidrokinon, resorsinol, DEG, dan bahan pewarna tertentu.
Seorang dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Mohamad Akbar Wedyadhana SpKK, FINSDV, mengatakan bahwa hidrokuinon merupakan bahan yang boleh digunakan, tetapi harus dalam pengawasan resep dokter dan dalam konsentrasi yang sangat kecil.
"Ada obat yang tidak boleh dipakai dalam jangka waktu panjang dan makanya harus ada resep dari dokter. Tapi ada juga yang boleh dipakai seumur hidup secara terus-menerus, meski di awal-awal pemakaian akan ada reaksi merah," katanya.
Sementara untuk merkuri, dr. Akbar mengatakan bahwa zat tersebut sudah dilarang keras digunakan di dunia kecantikan dan medis.
"Merkuri meski dalam dosis kecil tetap tidak boleh. Di dunia kedokteran sudah dilarang, baik untuk dioles atau diminum,"
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah daftar lengkap enam bahan berbahaya yang sering terkandung dalam kosmetik seperti dikutip dari catatan resmi BPOM.
1. Merkuri
Merkuri sering terkandung di dalam krim atau losion pemutih wajah maupun kulit. Logam berat yang terkandung dalam merkuri sangat berbahaya dan beracun meski pada konsentrasi kecil.
Merkuri dapat menimbulkan perubahan pada warna kulit, menimbulkan bintik hitam, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal, hingga gangguan perkembangan janin.
Baca Juga: Foto-foto Polwan Cantik Gegerkan Medsos, Netizen Minta Ditangkap
Paparan jangka pendek dalam dosis yang tinggi, merkuri dapat menyebabkan diare, muntah, dan kerusakan ginjal. Merkuri juga merupakan zat karsinogenik atau zat penyebab kanker.
2. Retionic acid atau asam retinoat
Zat ini banyak disalahgunakan dan terkandung dalam obat jerawat, peeling, serta pemutih dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit.
Jika digunakan, retionic dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik atau perkembangan tidak normal selama kehamilan pada embrio.
3. Hidrokuinon
Hidrokuinon kerap ditemukan pada krim atau losion pemutih dan pencerah kulit. Pada pemakaian jangka panjang atau penggunaan selama lebih dari enam bulan dengan dosis tinggi, dapat menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari langsung.
Hidrokuinon juga dapat menyebabkan kulit berubah menjadi kehitaman atau ochronosis dengan kemungkinan tak bisa pulih kembali.
Penggunaan hidrokuinon dalam jangka menengah, dapat menyebabkan seseorang berisiko terkena masalah kondisi vitiligo atau leukoderma (kehilangan pigmen sehingga kulit menjadi pucat tidak beraturan).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow