Suara.com - Akrab dengan permainan Ular Tangga, Monopoli, Halma atau Scrabble? Ya, permainan-permainan yang populer sejak 90-an dengan menggunakan papan sebagai alat mainnya atau board game ini memang bisa dimainkan segala umur. Mulai anak-anak, hingga orang dewasa pasti masih merasakan serunya bermain board game bersama-sama.
Sayangnya, di Indonesia jenis permainan ini kini tidak terlalu memiliki peminat dibandingkan jenis permainan lain seperti video game, PC game, atau console game. Padahal, ada begitu banyak manfaat yang dimiliki board game, tak hanya untuk kreatifitas tapi juga kecerdasan lho.
Inilah yang menjadi salah satu alasan berdirinya sebuah Komunitas Board Game Bogor atau yang biasa disingkat Kabogoh. Komunitas yang berdiri pada Agustus 2016 ini, menurut salah satu pendiri Kabogoh, Alvikha, berawal dari salah seorang temannya, sekaligus pendiri Kabogoh yang bernama Azka. Ia mengajak teman-temannya untuk melakukan play testing (sebutan untuk menguji prototype game yang sedang dikembangkan).
"Setelah sesi play testing selesai, kita pikir "Kenapa nggak kita rutinin aja?". Akhirnya sampai sekarang kita pun masih terus kumpul dan main bareng. Salah satu hal yang melatarbelakangi adalah, kita beranggapan kalau sebenernya orang Indonesia itu udah nggak asing dengan permainan-permainan seperti ini. Karena itu komunitas ini menjadi salah satu jalan untuk memperkenalkan hobi ini juga," jelas dia.
Apalagi, lanjut dia, kegiatan bermain ini lebih positif dilakukan saat berkumpul bersama teman-teman dan mengurangi ketergantungan setiap orang dengan gadget. Mengingat, di zaman teknologi yang maju seperti saat ini, meski sedang berkumpul, setiap orang biasa sibuk dengan gadget mereka masing-masing, sehingga lupa bagaimana caranya untuk berkomunikasi secara langsung.
Inilah yang menjadikan board game memberikan pengalaman bermain dan sosialisasi dengan cara yang berbeda. Bukan cuma itu, Alvikha juga menekankan bahwa board game dapat menstimulasi otak, di mana kita seakan "dipaksa" untuk berpikir menggunakan strategi terbaik untuk mengungguli lawan.
"Buat saya sendiri, efeknya kerasa banget. Karena dari dulu lebih sering main video game, jadi gak terbiasa. Setelah beberapa sesi, saya jadi bisa berpikir lebih analitis. Nggak jarang juga, board game mendekatkan orang-orang," tambah dia.
Lewat Kabogoh inilah, akhirnya kumpul banyak orang yang sama-sama memiliki ketertarikan terhadap board game. Anggotanya pun bertambah mencapai 43 orang. Biasanya, lanjut Alvikha, para anggota akan melakukan Play Date sebulan sekali di setiap hari Sabtu.
Play Date sendiri, jelas dia adalah acara main yang biasanya diadakan di kafe atau tempat lainnya yang terbuka untuk umum. Tujuannya tentu saja untuk lebih mengenalkan board game ke masyarakat luas. Selain itu, adapula No Board Game Day, yaitu hari dimana para anggota berkumpul dan melakukan berbagai aktivitas di luar board game, mulai dari jalan-jalan, nonton, atau makan bareng.
Baca Juga: Ganda Campuran Tuntaskan Latihan Khusus di Kudus
"Tujuan No Board Game Day ini supaya member-membernya lebih akrab dan lebih mengenal satu sama lain. Karena kadang-kadang kita kalo main suka kebawa suasana dan kelewat kompetitif, nah No Board Game Day ini ngebantu untuk menghilangkan stres selama main," ungkapnya.
Kamu yang mau bermain berbagai jenis board game, cocok banget nih untuk gabung sama Kabogoh. Karena kata Alvikha, komunitas ini cukup terbuka untuk bermain bermacam-macam genre dan tingkat kesulitan dari yang paling mudah seperti Jenga atau UNO Stacko, sampai yang punya kesulitan cukup tinggi. Adapula yang lebih suka bermain game-game Euro (board game yang tingkat Lucknya rendah), hingga bermain board game yang menggunakan dadu.
Dengan adanya komunitas dan berbagai kegiatan yang dilakukan di dalamnya, Kabogoh berharap agar masyarakat Indonesia, bisa menerima board game dengan lebih baik dan menjadikan jenis permainan ini sebagai alternatif hiburan yang menyenangkan dan juga edukatif.
Nah, ingin seru-seruan bareng bersama Kabogoh? Yuk langsung dateng ke basecamp Kabogoh, di Cafe Eat & Play dari jam 12.00 - 20.00 atau bisa juga follow instagram @kabogoh_bgr.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
5 Skincare Labore yang Diskon di Shopee, Moisturizer hingga Sunscreen Mulai Rp60 Ribuan
-
7 Bedak Padat yang Awet untuk Ibu-Ibu Aktif di Berbagai Acara
-
5 Sepatu Sneakers untuk Betis Besar, Nyaman dan Bikin Kaki Terlihat Jenjang
-
5 Bedak Lokal High Coverage, Makin Berkeringat Makin Nempel di Wajah
-
Apakah Mineral Sunscreen Sama dengan Physical Sunscreen? Ini 5 Rekomendasinya yang Bebas Alkohol
-
5 Parfum Murah Aroma Lembut dan Tahan Lama untuk Natalan
-
Terpopuler: 8 Promo Makanan Hari Ibu 2025, Arti Keku Keku Viral, hingga Lipstik Favorit Usia 40
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50