Suara.com - Kemeriahan Festival Cheng Ho 2018 berlanjut hingga Minggu (12/8/2018) pagi. Klenteng Sam Poo Kong heboh, termasuk Gang Tay Kak Sie, Semarang, yang dijadikan lokasi start, penuh lautan manusia.
Masyarakat yang berbaur dengan wisatawan antusias. Semua terlihat menikmati festival, saat melihat 2000 peserta arak-arakan berjalan sepanjang 6 km.
Ada yang mengenakan baju oriental, loreng, bahkan kostum festival bermotif kerajaan. Ada juga yang mukanya dicoreng-moreng.
Bukan hanya arak-arakannya saja yang heboh. Prosesi mempersiapkan kostum yang dimulai pukul 02.00 WIB pun heboh.
Videografer, fotografer sampai blogger, tak pernah henti mengabadikan persiapan jelang arak-arakan.
"Ini luar biasa. Ribuan orang berjubel, datang dan pergi di halaman besar Sam Poo Kong. Tempat start di Tay Kek Sie yang sempit, di Gang Lombok, juga ramai. Ada doa dan pentas seni dari pukul 07.00 - 00.00 WIB.Di dunia maya, #PesonaCheng2018 sukses menjadi trending topic nomor satu nasional," ucap Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, Minggu (12/8/2018).
Pagi harinya, sekitar pukul 05.00 WIB, arak-arakannya pun dimulai. Prosesinya meriah, menghibur, dan penuh warna.
Masyarakat ikut meramaikan peristiwa budaya dan sejarah, yang setiap tahun diperingati dan menjadi agenda tetap Kota Lumpia itu.
Nyaris tak ada ruang kosong di rute yang dilewati arak-arakan. Kegiatan dimulai dari
Tay Kak Sie - Gang Warung - Kranggan Timur - Kranggan Barat - Depok - Pemuda - Tugumuda - Soegijapranata (Ps.Bulu) - Jembatan Banjirkanal - Bojongsalaman - Simongan - Sam Poo Kong, full lautan manusia.
“Tradisi ini sudah lama. Masyarakat selalu mengapresiasi dengan baik. Mudah-mudahan bisa menarik wisatawan, baik mancanegara maupun Nusantara, dan mampu menjaga akulturasi budaya,” tambah Esthy, yang ikut memantau seluruh rangkaian acara tadi.
Dia semakin bersemangat.
"Tentu harus dikoneksi dengan industri pariwisata, seperti maskapai penerbangan, hotel dan akomodasi, restoran-cafe, transport lokal, guide atau pramu wisata, juga atraksi destinasi yang lain," urainya.
Lantas bagaimana dampaknya?
Dari paparan juru bicara Sam Poo Kong, 10.000 tiket yang dijual selama dua hari habis. Pedagang kaki lima kebanjiran order.
Pasar Karetan, yang ikutan pindah juga kebagian rezeki, termasuk hotel-hotel yang dijadikan tempat menginap bagi tamu yang datang.
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
4 Fakta Mengejutkan Macan Tutul di Hotel Bandung, Evakuasi Berlangsung Dramatis
-
Terpopuler: Sosok Pengasuh Ponpes Al Khoziny Disorot, Yai Mim Ternyata Kaya Raya Pernah Haji 9 Kali
-
Pengertian Stateless, Status Resmi Riza Chalid dan Jurist Tan Imbas Paspor Dicabut
-
Ramalan Zodiak 7 Oktober: Gemini Waspada Teman Utang Tapi Gak Balik, Libra Akan Bertemu Orang Lama
-
Kalender Jawa 7 Oktober 2025 Selasa Pahing dan Weton Sial Menurut Primbon Jawa
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang