Suara.com - Makanan cepat saji diketahui merupakan jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi orang di dunia. Meski tidak sehat, tetapi kerap menjadi pilihan karena praktis, murah, dan enak. Di Amerika Serikat, makanan cepat saji termasuk makanan yang sangat diminati. Berdasarkan laporan terbaru Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit disebutkan bahwa hal itu tak lepas dari adanya gen yang membuat mereka mendambakan makanan tidak sehat.
Penduduk Amerika yang terdiri dari berbagai etnis ternyata memiliki persentase berbeda mengenai jumlah konsumen makanan cepat saji. Orang Asia-Amerika merupakan yang paling sedikit mengkonsumsi makanan cepat saji, yakni hanya 30,6 persen orang dewasa, berdasarkan data tahun 2013-2016. Sedangkan orang Afrika-Amerika jumlahnya 42,4 persen, Kaukasia 37,6 persen dan Hispanik 35,5 persen.
Seperti dilansir dari Nextshark, laporan tersebut ditemukan berdasarkan hasil pengumpulan data melalui metode wawancara dari rumah ke rumah, yang juga diikuti pemeriksaan fisik standar di mobile examination centers (MEC). Dalam penelitian ini, objek diminta untuk diet 24 jam (dari tengah malam hingga tengah malam), kemudian disediakan beberapa sumber makanan dan minuman untuk dimakan setelah diet.
Hasilnya, jika berdasarkan gender, perempuan Asia-Amerika hanya mengkonsumsi makanan cepat saji hanya 30,4 persen, dibandingkan lelaki Asia-Amerika yaitu 31,1 persen. Sedangkan, perempuan Afrika-Amerika memiliki kecenderungan lebih mengonsumsi makanan cepat saji yaitu 42,9 persen di segala kelompok usia dan kedua jenis kelamin.
Temuan lain, secara keseluruhan ada sebanyak 36,6 persen orang dewasa Amerika mengonsumsi makanan cepat saji, yang diterjemahkan berjumlah 85 juta orang.
Hal menarik, data itu mengungkap bahwa usia memengaruhi jumlah konsumsi makanan cepat saji. Yakni mereka yang berusia 20 hingga 39 tahun jumlahnya paling banyak yaitu 44,9 persen. Kemudian usia di atasnya yaitu antara usia 40 hingga 59 berjumlah 377 persen, dan hanya 24,1 persen bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas.
Selain itu, konsumsi juga meningkat secara proporsional berdasarkan pendapatan. Sebanyak 42 persen adalah mereka yang berpendapatan lebih tinggi dan 31,7 persen, mereka yang berpendapatan lebih rendah. Data ini didapat berdasarkan laporan federasi tingkat kemiskinan atau federal poverty level (FPL).
Mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji ditemukan bahwa lelaki lebih cenderung daripada perempuan untuk makan siang, sementara perempuan lebih suka jika mereka makan camilan.
"Makanan cepat saji sendiri sering dikaitkan dengan asupan kalori yang tinggi, dan kualitas diet yang buruk," tulis CDC.
Baca Juga: Pendaftaran Calon Anggota Dewan Pers Dibuka, Ini Syaratnya
"Waktu, sumber keuangan, harga, dan ketersediaan mempengaruhi orang mengkonsumsi makanan cepat saji."
Tidak diketahui apakah jumlahnya telah berubah sejak tahun 2016. Terlepas dari itu, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan telah lama dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan autisme, antara lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
5 Bedak Transparan untuk Hasil Makeup Natural dan Tahan Lama, Mulai Rp70 Ribuan
-
Dari Empal Gentong Hingga Gurame Terbang: Petualangan Rasa di 5 Restoran Sunda Ikonik
-
8 Pilihan Sunscreen Tanpa Alkohol: Cocok untuk Kulit Sensitif, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Rekomendasi Lipstik Lokal yang Ringan dan Warnanya Tahan Lama, Mulai Rp20 Ribuan
-
Lahan Jadi Sekolah: Petani Muda Kebumen Ini Ubah Pertanian Jadi Ajang Berbagi Ilmu
-
Gaji PPPK Paruh Waktu Apakah Sama dengan Honorer? Simak Aturannya
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Terpopuler: Sepatu Selvi Ananda Seharga UKT, Zita Anjani Disindir "Money Can't Buy Class"
-
6 Cara Mengatasi Hawa Panas di Rumah Tanpa AC, Bye-Bye Gerah!
-
Blockchain Bukan Lagi Istilah Rumit, Begini Cara Teknologi Ini Bikin Hidup Lebih Praktis