Suara.com - Pendidikan dan pekerjaan selama ini disebut-sebut sebagai faktor kunci yang menentukan seberapa sukses Anda di masa mendatang. Namun sebuah penelitian terkini yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Psychology menyebutkan bahwa ada faktor lain yang lebih menentukan kekayaan yakni kemampuan Anda untuk menunda gratifikasi atau menolak korupsi.
Untuk mendapatkan temuan ini para peneliti mengukur kemampuan para responden menunda gratifikasi. Peneliti memberi peserta pilihan antara mendapatkan jumlah uang yang lebih kecil yakni sebesar 500 dollar Amerika atau memilih jumlah uang yang lebih besar yakni 1000 dollar Amerika.
Penelitian ini melibatkan 2.500 orang yang berusia antara 25 - 65 tahun, berpenghasilan mulai dari $ 10.000 hingga $ 235.000, dengan tingkat pendidikan mulai dari lulusan sekolah menengah atas hingga gelar doktor dan berasal dari berbagai etnis.
Secara umum, penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan yang Anda lalui maka semakin tinggi pula gaji yang Anda dapatkan. Namun bagi mereka yang mau menolak peluang gratifikasi seperti korupsi cenderung lebih sukses dibandingkan mereka yang mau mendapatkan kekayaan dengan cara yang instan.
"Mereka yang kurang mampu menolak gratifikasi lebih cenderung menggunakan zat adiktif seperti alkohol dan opiat, yang membuat mereka terhalang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau memiliki risiko penyakit serius yang mempengaruhi penghasilannya," ujar William Hampton, dari University St. Gallen di Swiss.
Selain faktor tersebut, faktor lainnya yang juga dapat menentukan seberapa sukses Anda di masa mendatang adalah tinggi badan. Para peneliti mencatat bahwa tinggi badan yang lebih tinggi dapat membuat seseorang memiliki harga diri yang lebih tinggi dan pada gilirannya membuat mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Untuk para orangtua, Hampton pun memiliki beberapa saran yang bisa membuat anak-anak mereka tumbuh menjadi orang yang sukses di masa mendatang. Pertama kata dia, penting untuk menanamkan pemahaman bahwa kaya tidak bisa didapatkan dengan cara yang instan seperti dengan menerima gratifikasi.
"Ini mungkin lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, karena sangat sedikit orang yang menikmati sebuah proses tetapi hasil penelitian kami menunjukkan bahwa mereka yang mampu menolak gratifikasi sama saja dengan berinvestasi untuk meningkatkan penghasilan mereka di masa mendatang," tandas dia.
Baca Juga: Adik Ingin Umumkan soal Kabar Ahok akan Menikah Lagi
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
PMO Koperasi Merah Putih Kerjanya Apa? Gaji per Bulan Tembus Rp8 Juta
-
Tips Memilih Tandon Air yang Tepat untuk Kebutuhan Rumah Tangga
-
Ramalan Zodiak 16 September 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karir, dan Keuangan
-
Promo Superindo Hari Ini 16 September 2025, Diskon 50% dan Harga Spesial!
-
Tasya Farasya Pernah Mimpi Suami Selingkuh, Pertanda Apa? Ini Kata Pakar Kebatinan
-
5 Bedak Transparan untuk Hasil Makeup Natural dan Tahan Lama, Mulai Rp70 Ribuan
-
Dari Empal Gentong Hingga Gurame Terbang: Petualangan Rasa di 5 Restoran Sunda Ikonik
-
8 Pilihan Sunscreen Tanpa Alkohol: Cocok untuk Kulit Sensitif, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Rekomendasi Lipstik Lokal yang Ringan dan Warnanya Tahan Lama, Mulai Rp20 Ribuan
-
Lahan Jadi Sekolah: Petani Muda Kebumen Ini Ubah Pertanian Jadi Ajang Berbagi Ilmu