Suara.com - Anda yang suka berselancar di media sosial, terutama Instagram, pasti tak asing dengan deretan toko-toko online yang mengkhususkan diri menjual aneka kosmetik. Biasanya, yang sering ditawarkan adalah kosmetik impor, terutama yang berasal dari Korea. Awalnya, kehadiran toko-toko online ini memang dirasa sangat menolong para perempuan pecinta kosmetik untuk mendapatkan produk kosmetik incaran yang tak bisa didapat di Indonesia. Tapi, seiring dengan masuknya gerai resmi produk kosmetik tersebut ke Indonesia, akankah toko-toko online di media sosial ini kehilangan pengikut?
Sebuah survei yang dilakukan sebuah klinik kecantikan, ZAP Clinic, yang bertajuk ZAP Beauty Index, terhadap 17.889 perempuan Indonesia, terungkap bahwa hanya 21 persen perempuan milenial yang membeli produk kecantikan lewat media sosial. Sementara 54,8 persen lainnya masih memilih membeli kosmetik di gerai atau toko resmi.
Hasil ini mungkin berhubungan dengan temuan lainnya, yaitu 64 persen perempuan Indonesia lebih mementingkan keamanan kosmetik di atas faktor lainnya. Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa produk yang dijual di media sosial, terutama oleh individu, sulit dipastikan keasliannya jika hanya berpatokan pada foto produk dan keterangan sepihak si penjual. Bahkan, tak sedikit juga penjual yang terang-terangan menyebut kalau produk yang dijualnya sebagai "bukan ori".
Nah, serbuan iklan produk kosmetik yang memenuhi media sosial, yang mungkin saja merupakan produk kosmetik palsu atau KW, ternyata tak cukup ampuh memengaruhi perempuan milenial Indonesia, setidaknya dalam membeli produk kosmetik.
Fakta di atas menjadi potret perempuan Indonesia dalam mempercantik diri, yang terungkap dalam survei konsumen produk dan perawatan kecantikan terbesar di Indonesia, ZAP Beauty Index, buatan ZAP Clinic dibantu oleh MarkPlus.
“Rasanya ini survei pertama yang secara komprehensif memotret perilaku perempuan Indonesia sebagai konsumen terbesar industri kecantikan. Mulai dari definisi cantik yang berubah seiring usia, berapa banyak pengeluaran untuk mempercantik diri, sampai sedetail produk apa yang selalu dibawa setiap hari di dalam tas perempuan. Kami harap, ZAP Beauty Index ini bisa menjadi gambaran yang komplit tentang industri kecantikan Indonesia, dan berguna buat banyak pihak, termasuk pemerintah dan media”, ujar Fadly Sahab, CEO dan pendiri dari ZAP Clinic.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya