Aneka gorengan, dadar telur, pepes, sate hingga jamu tradisional juga tersedia. Bahkan tukang cukur dan penjual sayur segar pun ada.
Pasarnya dikonsep jadoel atau masa lalu. Nuansanya sangat kental dengan nuansa tradisional.
Transaksi jual belinya juga menggunakan alat pembayaran khusus, yang diberi nama "Benggol". Pengunjung dapat menukarkan uang rupiah dengan benggol di tempat penukaran yang telah disediakan.
"Di pasar ini, selain untuk wisata kuliner, kita juga bisa hunting foto, karena pedagang, aksesoris dagangan, dan nuansa dibikin alami dan ala jadoel," kata Ari.
Layaknya destinasi digital, Pasar Kebon Watu Gede juga menyediakan beberapa spot foto yang Instagramable. Spot ini dibuat untuk memanjakan pengunjung.
Misalnya, anyaman bambu yang digantung di tengah jalan dengan bambu di kiri kanan jalan. Ada juga beberapa "gazebo" kecil atau gubuk-gubuk bambu di pinggir jalan, yang bisa untuk sekadar istirahat melepas lelah, atau untuk berfoto-ria dengan background sawah maupun Gunung Sumbing.
Ada pula spot selfie berbentuk 'love' dari bambu yang dibangun di atas sawah yang konturnya curam. Berbagai titik menarik sepanjang jalan ini membuat perjalanan menuju pasar tidak membosankan.
"Hal ini untuk mendukung pengembangan potensi wisata di Dusun Jetak Desa Sidorejo, serta membantu realisasi 10 target pasar destinasi di Jawa Tengah pada 2018, dan 100 Pasar Destinasi Digital GenPI oleh Kemenpar di Indonesia," papar Ari.
Sejak berdiri, Pasar Kebon Watu Gede terbukti membantu meningkatkan potensi pendapatan masyarakat. Tiap buka, pasar ini kerap dikunjungi tak kurang dari 1.500 orang.
"Biasanya pengunjung rata-rata 1.500 sampai 3 ribu orang tiap buka. Tapi di momen tertentu, bisa sampai 6 ribu pengunjung. Omsetnya pun sudah mencapai Rp 93 juta sehari," ungkap Ari.
Baca Juga: Pasar Karetan Jadi Pionir Pasar Destinasi Digital di Indonesia
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, GenPI harus memberikan bukti creative dan commercial value dalam destinasi digital.
"Pasar Digital besutan GenPI menjadi bukti bahwa komunitas ini running. Tidak hanya berkegiatan di media sosial, tapi komunitas ini mampu menerapkan creative value dan memanfaatkan media sosial dalam berpromosi," ujarnya.
Menurutnya, destinasi digital besutan GenPI ini juga menjadi wadah bagi generasi muda, khususnya untuk mengekpresikan bakat seni serta melestarikan nilai-nilai budaya.
"Di destinasi digital tidak hanya untuk foto-foto saja, karena tiap minggu rutin digelar pertunjukan seni tradisional. Misalnya tarian daerah, permainan-permainan tradisional dan juga musik dari anak-anak muda. Teruslah ngegas mempromosikan destinasi wisata Indonesia, events dalam kalender nasional dan daerah, serta kebijakan kepariwisataan,” tambahnya.
Berita Terkait
-
The Power of Gen Z: Lukisan di Borobudur Jadi Simbol Perlawanan Anak Muda Pasca 'Prahara Agustus'
-
Hari Keenam Banjir di Pantura Semarang, Ketebalan Air Masih 20-50 Cm
-
Hari Ketiga Banjir Masih Genangi Jalur Pantura Semarang
-
Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun
-
Ahmad Luthfi Sebut Jateng Masih Jadi Magnet Investasi dan Ekspor Dunia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun