Suara.com - Apakah Anda mengenal betul makanan yang dikonsumsi setiap hari? Dari mana mereka berasal dan bagaimana pengaruhnya pada lingkungan? Ya, diet sehat saja tidak cukup tapi juga harus mempertimbangkan efeknya ke lingkungan atau juga disebut win-win diet.
Menurut Dr dr Rina Agustina, MSc selaku Eat Lancet Commisioner masih sedikit masyarakat yang menyadari dampak makanan yang dikonsumsinya pada lingkungan. Lebih lanjut Ia menjelaskan ada empat tipe diet yang dilakoni masyarakat secara global. Pertama adalah lose-lose diet, di mana makanan yang dikonsumsi cenderung tidak sehat dan berdampak buruk pada lingkungan.
"Misalnya nasi dengan mie, nasi dengan perkedel, atau junk food. Jadi secara kesehatan tidak sehat, tinggi lemak dan gula dan cenderung merusak lingkungan," ujar dr Rina dalam temu media Hari Peringatan Gizi Nasional di Kemenkes, Jumat (18/1/2019).
Ada pula tipe lose-win diet yang kurang sehat tapi melestarikan lingkungan. Biasanya tipe diet ini dilakukan oleh para pelaku vegetarian. Umumnya mereka kekurangan nutrisi yang seharusnya diperoleh dari sumber hewani.
Tipe diet selanjutnya adalah win-lose diet. Ini cenderung diet yang sehat tapi merusak lingkungan. Biasanya diet ini didominasi oleh makanan seperti produk susu dan daging merah. Pola makan ini ditargetkan untuk terus diturunkan hingga 50 persen.
"Nah yang kita dorong ini win-win diet. Ini diet yang sehat dan ramah lingkungan. Separuh piring terdiri dari sayur dan buah. Ini mirip dengan konsep piring makanku, tapi di sumber karbohidratnya yaitu nasi kita ubah ke karbohidrat kompleks seperti gandum, sagu, jagung, ketela seperti zaman dulu," imbuh dia.
Menurut dr Rina, win-win diet ini harus dipromosikan untuk membantu meningkatan kesehatan dan menurunkan risiko kerusakan bumi. Kerusakan bumi dari makanan ini dipicu oleh produksi gas emisi dari sampah makanan, penggunaan air, produksi nitrogen, fosfor, dan seberapa besar menggunakan area lahan untuk memproduksi makanan tersebut.
"Harus ada proses yang radikal di mana pola makan dan produksi pangan harus diubah secara drastis tidak hanya pola makan tapi juga supply chain mulai dari pertanian hingga dikonsumsi masyarakat," tandas dia.
Jadi mau coba pola dietwin-win diet yang baik untuk lingkungan dan kesehatan.
Baca Juga: Tinggalkan Timnas U-22 ke Spanyol, Indra Sjafri Tak Khawatir
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
6 Sunscreen Anti Air dan Anti Lengket untuk Musim Hujan, Cocok untuk Wanita Pekerja Outdoor
-
Berapa Tarif Manggung Raisa? Diva Pop Indonesia Ceraikan Hamish Daud
-
Masih Bingung Harus Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kulit
-
2 Promo G-DRAGON IN CINEMA CGV, Ada Poster Eksklusif 4DX dan Paket Combo Tiket
-
Apakah Tanggal 28 Oktober Termasuk Libur Nasional? Ini Jawabannya
-
Beauty Beyond Boundaries, Ruang Baru untuk Merayakan Kecantikan
-
Sumpah Pemuda 2025 yang ke Berapa? Ini Tema Resmi dan Makna di Balik Logonya
-
7 Parfum Lokal yang Wanginya Meninggalkan Jejak untuk Pria dan Wanita
-
6 Sabun Cuci Muka untuk Mengatasi Flek Hitam Usia 40-an, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Rekomendasi 5 Sepatu Lokal Harga Rp200 Ribuan: Nyaman, Nggak Bikin Pegal saat Berdiri di KRL