Suara.com - Lebih dari setengah kopi dunia saat ini terancam punah akibat perubahan iklim, penggundulan hutan, penyakit, dan kekeringan. Demikian menurut kesimpulan studi yang menganalisis 124 spesies kopi di dunia.
Dilansir dari New York Post, hasil studi tersebut menemukan 75 spesies kopi menghadapi ancaman kepunahan, dengan 13 spesies kopi dianggap sangat terancam punah, 40 terancam punah, dan 22 diklasifikasikan sebagai rentan. Temuan ini dipublikasikan di Science Advance dan Global Change Biology.
"Secara keseluruhan, risiko kepunahan di semua spesies kopi sangat tinggi, hampir 60 persen, itu jauh di atas angka risiko kepunahan yang normal untuk jenis tanaman," kata Aaron Davis, salah satu peneliti kepada AFP.
Padahal, kopi merupakan salah satu komoditi terlaris di dunia. Lebih dari dua miliar cangkir kopi dikonsumsi di seluruh dunia setiap hari. Perdagangan global bergantung pada dua spesies, Arabika dan Robusta. Tapi ironisnya, dua biji kopi yang biasa kita minum itu termasuk dalam daftar di antara spesies yang terancam punah.
Saat ini, melindungi dan melestarikan spesies kopi yang tidak digunakan untuk konsumsi sama pentingnya dengan memberikan stabilitas dan keanekaragaman, dan mungkin bisa berfungsi sebagai penangkal genetik terhadap penyakit tanaman tertentu.
Kopi Arabika, yang tumbuh secara alami di Ethiopia dan Sudan Selatan, menyumbang 60 persen dari industri kopi yang nilainya miliaran dollar AS secara global. Sedangkan kopi Robusta menyumbang 40 persen.
Tanaman kopi Arabika dapat menurun hingga 85 persen pada tahun 2080, dengan 60 persen lahan yang digunakan untuk pertanian kopi musnah pada akhir abad ini. Faktor suhu yang diduga menjadi pemicunya.
Menurut para peneliti yang memelajari data iklim 40 tahun di negara itu, ditemukan sepertiga dari Arabika liar tumbuh di luar kawasan konservasi yang dilindungi. Kondisi ini membuat spesies ini semakin rentan terhadap efek kenaikan suhu dan penggundulan hutan. Di sisi lain studi tersebut mencatat, upaya konservasi saat ini belum cukup untuk menjaga spesies dilindungi. Dalam jangka pendek hal ini memang belum mengkhawatirkan. "Dalam jangka panjang jika kita tidak bertindak sekarang untuk melestarikan sumber daya utama itu, kita tidak memiliki masa depan yang sangat cerah untuk pertanian kopi," kata Davis.
Penelitian ini dilakukan dengan panduan dari International Union for Conservation of Nature, organisasi yang menerbitkan global red list spesies terancam. Jadi, nikmatilah kopi favorit Anda sebelum punah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Kenalan dengan Teknologi Hijau AWG, Ketika Udara Bisa Diolah Jadi Air Bersih Layak Minum
-
Heboh Video Gus Elham Yahya Cium Anak, Warganet Tuduh Ada Child Grooming, Apa Itu?
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Pria untuk Kado Hari Ayah Nasional, Wangi Tahan Lama
-
5 Parfum Wangi Melati yang Menenangkan, Cocok untuk Wanita Aktif
-
Bukan Hanya Gelar, Keluarga Pahlawan Nasional Dapat 4 Tunjangan Ini per Tahun
-
Silsilah Keluarga Gus Elham Yahya, Pendakwah Kediri yang Viral Cium Anak Kecil
-
Kapan Pengumuman Seleksi PPG Calon Guru 2025? Cek Jadwal dan Link Resminya
-
Hasil TKA SMA 2025 Kapan Keluar? Ini Jadwal dan 5 Hal Produktif Sebelum Pengumuman
-
Pesta Diskon 11.11: Saatnya Borong Skincare, Kosmetik, dan Produk Kesehatan Favorit!
-
Asal-usul Hari Jomblo Sedunia yang Diperingati pada 11 November, Ternyata Berawal dari China