Suara.com - Interuterine Device atau IUD menjadi alat kontrasepsi yang banyak dipilih perempuan karena berbagai alasan, mulai dari ketahanan yang lebih lama, tingkat perlindungan yang tinggi, dan bebas repot. Meski begitu, ada satu keluhan utama yang sering dirasakan banyak perempuan ketika pasang IUD, yaitu sakit.
Rasa sakit saat pasang IUD dapat digambarkan sebagai kram atau rasa sakit yang mirip seperti PMS, atau bahkan lebih buruk, demikian menurut Planned Parenthood.
Beberapa perempuan bahkan mengatakan rasa sakitnya seperti luka yang didapatkan saat Anda melakukan bikini wax, sementara yang lain mengklaim sebagai lima detik dengan rasa sakit terburuk yang pernah dirasakan dalam hidupnya.
Pada dasarnya, pengalaman setiap orang memang berbeda-beda. Tapi, jika Anda belum pernah menggunakan IUD, memang sebaiknya Anda mempersiapkan diri untuk rasa sakit saat proses pemasangan, demikian dikatakan Mary Rosser, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Columbia University Medical Center.
"Ini metode kontrasepsi yang luar biasa. Tapi penting untuk menyiapkan diri akan rasa sakit, sambil memahami bahwa setiap orang memiliki ambang rasa sakit yang berbeda," ujar dia.
Neha Bhardwaj, asisten profesor kebidanan, ginekologi, dan sains reproduksi di Rumah Sakit Mount Sinai, mengatakan bahwa ia mencoba untuk berterus terang kepada pasiennya bahwa prosedur ini tidak nyaman, meskipun seluruh proses penyisipan IUD biasanya berlangsung di bawah lima menit.
Untuk memahami mengapa rasa sakit itu terjadi, penting untuk memahami prosedur pemasangan IUD.
"Setelah berkonsultasi dan mendapatkan persetujuan, dokter akan memasukkan spekulum seperti yang mungkin dilakukan saat pap smear," kata Rosser.
Dokter akan membersihkan serviks Anda untuk mencegah infeksi dan menstabilkan serviks dengan alat yang disebut tenaculum. Semua alat yang digunakan benar-benar steril, dan Anda mungkin akan merasakan kram besar pertama selama fase ini.
Baca Juga: Anak Bunuh Ibu Kandung karena Dengar Bisikan Wanita Gaib
"Setelah menstabilkan serviks, dokter Anda akan meminta Anda untuk mengambil napas dalam-dalam. "Dari sini, kami menggunakan alat (yang disebut sound) untuk mengukur panjang saluran serviks dan rahim pasien," kata Bhardwaj.
Ini adalah kram besar kedua yang akan Anda rasakan. Jika dokter Anda merasa serviks terlalu kecil untuk penyisipan, ia mungkin harus menggunakan obat untuk melebarkan serviks.
Penting bagi dokter Anda untuk mengetahui panjang dan arah serviks dan rahim Anda untuk mengurangi risiko perforasi, di mana IUD dapat menembus dinding rahim. Dalam kasus yang jarang terjadi, rahim mungkin terlalu kecil untuk IUD - dalam hal ini, Anda dapat mendiskusikan metode alternatif kontrasepsi dengan dokter Anda.
"Akhirnya, Anda akan merasakan kram ketiga ketika IUD benar-benar masuk," kata Bhardwaj seperti dilansir dari Huffpost.
IUD ditempatkan sesuai dengan pengukuran suara, menggunakan inserter seperti tabung yang menyisipkan IUD ke tempat yang tepat di rahim. Setelah terpasang, dokter Anda akan memotong string IUD menjadi sekitar 2,5 atau 3 sentimeter.
Ya, menstabilkan serviks, mengukur semuanya, dan memasukkan IUD masing-masing menyebabkan kram. Dan wajar untuk merasa pusing selama atau setelah prosedur. Tetapi, itu semua hanya akan berlangsung selama beberapa menit saja, kok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
5 Pilihan Parfum untuk Ngantor, Wanginya Elegan dan Gak Mencolok di Ruangan AC
-
6 Merek Parfum Lokal yang Terkenal Tahan Lama dan Tidak Hilang saat Terkena Keringat, Apa Saja?
-
Sunscreen dengan Zinc Oxide Terbaik untuk Atasi Flek Hitam, Cek 5 Rekomendasinya
-
Hamish Daud Curhat Raisa Pendiam di Depannya: Seperti Apa Kecocokan Gemini vs Pisces?
-
6 Shio Paling Beruntung di Sabtu, 25 Oktober 2025: Siapa yang Dipayungi Rezeki?
-
Sunscreen SPF 50 Bertahan Berapa Jam di Kulit? Ini 7 Pilihan Terbaik, Mulai Rp12 Ribuan
-
Telur Cangkang Putih vs Coklat, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi? Cek Faktanya
-
Wacana Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Apa Syaratnya?
-
Halal Beauty Jadi Tren Baru: Bukti Kalau Kecantikan dan Kepercayaan Bisa Satu Paket
-
Susu Sapi Siap Digeser? Pecinta Kopi Beralih ke Bahan Nabati Seperti Oat dan Coconut Milk