Suara.com - Anting bisa jadi salah satu ciri yang membedakan anak perempuan dengan anak lelaki. Beberapa anak perempuan ditindik saat bayi, tetapi sebagian lain ditindik saat sudah besar, ketika mereka sudah bisa merasakan sakit, menolak, dan protes.
Sebuah kejadian dialami oleh mantan karyawan piercing atau jasa tindik. Ia terpaksa mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja karena dipaksa menindik telinga gadis kecil yang bersikeras menolak.
Postingan Raylene Marks di Facebook menjadi viral setelah ia membagikan foto seorang gadis yang menangis tersiksa karena dipaksa ibunya harus mau ditindik.
Mantan karyawan itu menceritakan seorang gadis berusia 7 tahun benar-benar menolak ditindik. Dia tidak mau dirayu dan dijanjikan apapun.
"Saya biasa menindik anak-anak, tetapi dengan catatan mereka rela. Meskipun ada yang awalnya menolak, tetapi akhirnya mereka mau setelah melihat anting lucu atau dijanjikan sesuatu oleh orangtuanya," tulis Raylene Marks, seperti dilansir dari Daily Mail.
Walau sebetulnya tidak tega, tetapi Raylene berusaha melakukan. Tapi kali ini rasa kesalnya sudah memuncak. Gadis 7 tahun yang terakhir ditanganinya pada 7 April lalu menangis terisak-isak.
"Dia sangat pintar, dia menjelaskan tidak ingin tubuhnya dilukai. Tapi sang ibu memaksa menusuk. Saya kewalahan karena dia menangis selama 30 menit. Akhirnya sang ibu mengalah, dia tidak jadi ditindik," sambungnya.
Namun apa yang terjadi? Raylene dimarahi menajernya. Sang manajer mengatakan ia harus tetap menusuk telinga anak-anak jika diizinkan orangtuanya. Di situlah puncaknya ia melawan.
"Saya dengan tegas diberitahu, 'Anda tidak punya pilihan selain melakukannya,'" katanya.
Baca Juga: Tindik Telinga Bayi Ternyata Ada Efek Negatifnya Lho!
"Mengapa saya harus melakukan sesuatu yang mengintimidasi anak-anak. Apakah anak-anak tidak boleh membuat keputusan untuk dirinya? Mereka tidak ingin dilukai, mengapa kita harus melakukannya?"
Ia menilai, perusahaanya tidak melindungi hak anak. Raylene benar-benar tak habis pikir perusahaan tidak punya kebijakan untuk melindungi keputusan anak-anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Solo, Mudah Akses dan Minim Halangan
-
Prediksi Puncak Arus Libur Nataru 2025/2026, Catat Jam Macetnya
-
30 Link Twibbon Hari Ibu Tema Haru dan Lucu Bisa Langsung Digunakan
-
Warna Rumah Bukan Sekadar Estetika: Cara Menciptakan Hunian yang Lebih Personal dan Hangat
-
Tasya Kamila Ungkap Alasan Bahasa Inggris Jadi Bekal Penting Anak Sejak Dini
-
7 Rekomendasi Sunscreen untuk Cegah Hiperpigmentasi Usia 35 Tahun ke Atas
-
Sepatu Carbon Plate dan Nylon Plate Apa Bedanya? Ini 8 Rekomendasi Terbaik untuk Lari
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Miles of Smiles: Ketika Lari Bersama Keluarga Menjadi Ruang Inklusif untuk Anak Down Syndrome