Suara.com - Seorang perempuan berusia 21 tahun mengalami kelumpuhan usai melakukan tindik di bagian hidungnya. Layane Dias, perempuan asal Brazil ini tak pernah menyangka bahwa tindik hidung yang umum dilakukan sebagian orang membuatnya harus bergantung pada kursi roda seumur hidupnya.
Kelumpuhan ini dialami Dias secara bertahap. Awalnya, ia merasakan nyeri ketika menggerakkan anggota tubuhnya. Beberapa minggu kemudian ia tak bisa merasakan kakinya. Hingga akhirnya semua tubuhnya mati rasa dari dada hingga bagian kaki.
Setelah mengunjungi dokter, Dias didiagnosis menderita infeksi Staphylococcus aureus yang disebabkan oleh bakteri di saluran hidungnya. Dias pun ingat bahwa sebulan sebelummya ia melakukan tindik hidung. Dokter pun meyakini bahwa hal inilah yang membuat bakteri masuk ke dalam hidung Dias.
"Saya juga sempat merasakan demam. Hidung saya juga berwarna kemerahan. Tak lama rasa itu menjadi tak tertahankan dan saya dilarikan ke rumah sakit," ujar Dias dikutip dari Newsweek.
Selain kelumpuhan bertahap, dokter juga menemukan nanah di bagian tulang belakangnya. Bahkan ahli bedah di rumah sakit setempat, Oswaldo Ribeiro Marquez baru pertama kali menemukan kasus infeksi yang menjalar hingga ke tulang belakang.
"Sangat mungkin dan masuk akal jika tindik hidung-lah yang menyebabkan infeksi dan memicu paraplegia, tetapi ini perlu dikonfirmasi dengan tes," ujar Marquez.
Dokter kulit Alessandra Romiti mengatakan bahwa komplikasi dari tindik hidung sangat jarang terjadi. Namun, dia menekankan pentingnya sterilisasi sebelum seseorang mendapatkan tindikan di hidungnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bakteri Staphylococcus aureus hidup di hidung sekitar 30 persen orang. Infeksi yang dihasilkan sering disebut infeksi staph.
Sebagian besar kasus, pasien tidak jatuh sakit. Namun, bakteri bisa berbahaya jika memasuki aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan kondisi sepsis; pneumonia; infeksi katup jantung yang disebut endokarditis; dan infeksi tulang osteomielitis.
Baca Juga: Tindik Puting Bisa Bikin Perempuan Mudah Terangsang?
Sementara semua orang dapat mengembangkan infeksi staph, mereka yang memiliki kondisi seperti kanker, diabetes, penyakit pembuluh darah, eksim, dan penyakit paru-paru berada pada risiko terbesar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya