Suara.com - Ngobrol Seru Bupati Sukabumi, Bahas Ikan Koi Hingga Kelezatan Ayam Bakakak.
Sebelum salat Jumat (24/5/2019) saya dan tim Suara.com meluncur ke Pendopo Kantor Bupati Sukabumi, tempat Drs. H. Marwan Hamami bekerja. Memasuki ruangan kantor, kami disambut oleh tim sekretariat kantor bupati untuk duduk sambil melihat-lihat ruangan Pak Bupati. "Ini ruangan Bapak, nanti mau ambil foto Bapak di mana?" tanya mereka ramah.
Kami berkeliling dan akhirnya mengatur desain tempat untuk keperluan foto wawancara dengan Drs. H. Marwan Hamami. Ternyata Marwan Hamami adalah sosok yang bersahaja. Kata "kaku" dari seorang pejabat publik sedikit menjauh dari beliau. Terbukti, ngobrol santai di outdoor dekat kolam ikan nan teduh tak jadi masalah buatnya.
Tanpa protokoler ketat, obrolan santai keseharian menjadi pembuka Suara.com kala mewawancarai sosok yang dikenal dengan sebutan Bapak Koi dari Sukabumi ini yang berambisi tinggi memajukan pariwisata di tanah kelahirannya.
Jika yang kalian tahu Sukabumi sebatas Tanjung Lesung, Pelabuhan Ratu, Eits, jangan salah kira. Banyak hal yang kini berubah dari Sukabumi.
Disinggung soal potensi wisata Sukabumi, Marwan Hamami bercerita banyak hal soal kemajuan-kemajuan pariwisata di Sukabumi.
"Jika hari ini melihat sukabumi dengan potensi sumber daya alam yang Allah berikan, potensi ini tentu bisa menjadikan satu nilai lebih untuk diberdayakan. bagaiamanapun SDA di wilayah Sukabumi punya keunggulan masing-masing," ujarnya membuka perbincangan.
Sesuai dengan RPJM, Marwan akui bergerak cepat pada pertumbuhan berbasis kawasan, yang berfokus dalam meningkatkan kesejahtaraan bagi masyarakat.
Mengolah Potensi Alam Sukabumi
Baca Juga: Sukabumi Pecahkan Rekor Mewarnai Rambut 1.000 Orang dalam Sehari
"Sukabumi pernah mendapat julukan sebagai kawasan tertinggal. Nah, semakin berjalannya waktu, kami berusaha menemukan potensi yang bisa dikembangkan terutama wisata alam yang kita punya. Selain mengembakan wilayah pertanian dan perkebunan, kami melihat wisata dari style atau hobi. Anda punya hobi apa, offroad, motorcross, berburu, arung jeram, wisata laut, semua ada di Sukabumi," ungkapnya panjang lebar.
Geopark Ciletuh di Pelabuhan Ratu, kata dia, mulai menjadi tanda sebagai salah satu ikon di Sukabumi. Marwan mengaku, kini juga fokus merancang wisata masa depan di kawasan utara Sukabumi.
"Di utara ada jembatan Situgunung yang bisa menajdi ikon di kawasan Sukabumi Utara. Nah, kawasan Taman Nasional Gede Pangrango ini punya potensi lebih juga. Pertama menjadi hutan yang dilindungi secara nasional, dan menjadi hutan wisata. Ada curug, ada hamparan kebun teh, potensi wisata tumbuh-tumbuhan hidroponik, dan yang mau kita inovasi lagi itu untuk memungkinkan penanaman bawang putih di ketinggian," bebernya.
Marwan berharap setelah jalan tol atau double track jadi, Sukabumi menjadi lokasi yang super enak untuk dijadikan destinasi wisata andalan.
"Anda bisa main motor cross, sepeda downhill, kano di sepanjang sungai yang kita punya, dan banyak ide lain yang nantinya bisa dikembangkan. Untuk event terbaru nanti, akan ada Situgunung Trail Run 2019. Ini unik, event lari di gunung bisa bawa keluarga, dan sudah ada peserta dari luar negeri yang mendaftar. Ini bisa menjadi perhatian internasional," bebernya lagi.
Marwan mengaku akan berusaha sekuat tenaga untuk mempromosikan segala potensi wisata di Sukabumi.
"Mudah-mudahan event Situgunung Trail Run 2019 bisa menjadi event terus menerus dan menjadi ikon di Sukabumi. Apa dampaknya? tentu sudah jelas masyarakat akan terangkat perekonomiannya Jika kawasan Situgunung semakin ramai. Bisa membuat homestay, menggalakkan kuliner, handmade, dan banyak lagi," urainya penuh harap.
Menjadikan event terbaru Situgunung Trail Run 2019 untuk tetap jalan dengan kualitas berskala internasional tentu membutuhkan perhatian lebih dari Pemkab Sukabumi. Namun menurut Marwan, mimpi ini bisa segera terwujud.
"Penjajakan awal setelah ini kita akan dorong ini menjadi event tetap skala internasional. Ke depan bisa menjadi Triathlon, . JIka Triathlon di laut ini kita dorong di Situgunung, nanti Danau Situgunung itu bisa kita rombak, kerjasama dengan Kementerian untuk bisa melakukan pelebaran kembali. Paling tidak ke depan, kita bisa lah sebulan atau 2 minggu sekali event lari gunung itu ada di Sukabumi," ujarnya penuh harap.
Dijuluki Bapak Koi di Sukabumi, Geser untuk selengkapnya...
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Sosok Tis'ah Djahri, Ibu Olla Ramlan yang Meninggal Dunia
-
Wonderful Indonesia Tourism Fair 2025: Panggung Dunia untuk Pesona Pariwisata Indonesia!
-
5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
-
Sunscreen Seperti Apa yang Cocok untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Simak Tips dari Dokter
-
Harga & Spesifikasi Mito Android TV 32 Inch, Suvenir Mewah di Pernikahan Amanda Manopo
-
7 Parfum yang Cocok untuk Olahraga, Wanginya Sopan Tidak Menyengat
-
Daftar Universitas Terbaik Indonesia Menurut THE WUR, UGM Kalah dari Swasta?
-
Koleksi Athleisure Premium Perdana Hadir: Nyaman, Stylish, dan Rayakan Body Neutrality
-
Fajar Sadboy Siapanya Amanda Manopo? Jadi Tamu Terpilih saat Artis Lain Tak Diundang
-
Berapa Jumlah Dana Reses DPR? Ini Penjelasan dan Fungsinya dalam Kinerja Dewan