Suara.com - Beberapa waktu lalu, jagat maya dihebohkan dengan video 'pamit' seorang Youtuber dengan alasan mau istirahat sejenak dari media sosial. Ya, berhenti atau bahkan mundur dari media sosial memang mulai banyak digaungkan oleh para milenial, ketika mereka merasa terlalu fanatik dan berlebihan menjalani hidup di dunia virtual.
Niatan itu memang baik, tapi wajib juga untuk waspada dan tidak asal, karena alih-alih mengurangi, malah menjadi lebih fanatik atau dikenal istilah diet yoyo. Diet media sosial secara drastis dan berlebihan, tapi setelahnya memicu kencanduan yang lebih dalam.
Lalu apa tanda kita sebenarnya sudah perlu melakukan detoks media sosial?
"Ketika kita merespon sesuatu secara apatis atau sebaliknya agresif, tersinggung sedikit langsung 'senggol bacok', ketika respon apatis dan agresif (itulah) perlu detoks media sosial," ujar Adjie Santosoputro selaku Emotional Healing and Mindfulness Expert di Pacific Place, Sudirman, Jakarta, Selasa (13/8/2019)
Apatis dan agresif ini, disebutkan Adjie, sebagai tanda kebingungan manusia modern yang terpapar kecanggihan teknologi, khususnya media sosial. Indikasi lainnya perlu detoks media sosial, kata Adjie, seperti gelisah, mudah marah, hingga sulit tidur nyenyak.
"Indikasi lain susah tidur nyenyak, sensi, baper, itu juga bisa jadi tanda. Kecanduan apapun perlu detoks, ketika tidak menonton film merasa ada yang tidak lengkap, ketika tidak makan makanan tertentu itu nggak happy, berarti itu kecanduan," jelas Adjie.
"Sudut pandang saya, setiap orang perlu detoks media sosial, karena menurut WHO, kesehatan mental lebih tinggi sebabkan kematian orang," sambungnya.
Adapun memulai detoks media media, caranya adalah dengan terlebih dulu memastikan mindfulness atau sadar bahwa bermain sosial media buat hidup berantakan, terus tanamkan hal itu dalam pikiran. Lalu kurangi perlahan-lahan durasi bermain atau menghapus salah satu akun.
"Kurangi, bukan lalu langsung dikagetin (drastis tidak main), bukan satu hari langsung nggak main sosmed, kurangi. Misalnya, selama ini pakai sosmed banyak, kurangi aja, digilir satu akun, bertahap," imbuhnya
Baca Juga: Survei : Media Sosial Buat Perempuan Muda Indonesia Tidak Produktif
Yang menakutkan, bahaya lain dari kecanduan media sosial, ini bisa menimbulkan halusinasi, hingga beranggapan itu adalah kenyataan dan tidak bisa hidup tanpa media sosial. Timbul gangguan kecemasan saat bermain media sosial, seperti bullying dan depresi karena tidak mampu ikuti tren.
Nah, sekarang coba cek diri masing-masing, yuk. Menurutmu, kamu sudah perlu melakukan detoks media sosial belum?
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Yai Mim yang Konflik dengan Sahara Punya Bisnis Apa? Baju Branded, Ngaku Haji Lebih dari 9 Kali
-
Cara Membuat Masker Beras agar Wajah Glowing, Mudah dan Murah Meriah
-
Korean Thanksgiving? Ada Chuseok Fair Unik di Sini, Makan Enak Sambil Beramal!
-
WITF 2025: Indonesia Unjuk Gigi Pariwisata Berkelanjutan di Mata Dunia
-
Terpopuler: Ramalan Shio Paling Hoki, Tepuk Sakinah Diyakini Tekan Angka Perceraian
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami