Suara.com - Penggiat Batik Miris Lihat Motif Batik Parang di Ban Motor, Ini Alasannya
Perdebatan seputar penggunaan motif batik yang tak sesuai dengan fungsinya sempat ramai dibahas oleh netizen. Nah, tahukah Anda bahwa dulu tak semua orang bisa menggunakan batik?
Ya, salah satunya adalah batik larangan keraton yang pada zaman dahulu hanya dikenakan para petinggi kerajaan.
Sampai akhirnya, terjadi kesepatan antara pemerintah dengan para raja di Indonesia agar motif batik boleh dikenakan masyarakat luas, demi meningkatkan perekonomian.
Bebas dikenakan tapi bukan berarti asal pakai batik larangan, seperti motif parang misalnya. Penggiat Batik Suroso pernah miris menemukan motif batik ini diterapkan pada ban mobil dan alas kaki. Meskipun tidak dilarang, ia merasa hal itu tidak etis mengingat kesakralan motif batik.
"Maksudnya baik untuk memperkenalkan batik di kalangan mereka dan punya fungsi, kalau sendal sepatu supaya tidak licin, tapi mboh jangan motif larangan, kemudian ban adalah motifnya ban di buat di Indonesia dengan nilai budaya tapi jangan parang," ujar penggiat batik Suroso dalam acara Batik dan Wastra Indonesia di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (27/10/2019).
"Bukan apa-apa tidak ada yang melarang, hanya kita hargai kalangan keraton, hargai para seniman, para keluarga raja yang memang meng-create batik itu," sambungnya.
Pemilik workshop dan outlet Batik Pohon itu mengungkap bahwa pembuatan motif larangan dan parang tidaklah asal. Suroso memperkirakan ada sejumlah tradisi sebelum motif itu dibuat, seperti melakukan semedi alias bertapa di daerah tertentu.
"Yang namanya motif parang itu sebenernya konon tidak sembarangan dibikin gambar, tapi melalui semedi dulu di Pesisir Selatan, itu bukan orang sembarangan yang bikin motif itu, yang bisa buat motif parang manual tanpa ada gambar itu," jelasnya.
Baca Juga: OOTD ala Retno Marsudi, Menlu yang Suka Pakai Batik dan Tenun
Suroso menambahkan, makna batik bukan sekedar busana tapi ada nilai dan filosofi yang cukup dalam pada setiap motif batik. Jadi diharapkan pemakai batik tidak asal, menerapkan motif batik di satu tempat, khususnya motif batik dengan makna dalam seperti larangan dan parang.
"Nah yang jadi masalah itu, boleh sebenernya digunakan hanya, biasanya orang tahu diri, ketika orang mengunjungi keraton. Ada satu acara, mungkin wisata sejarah ke Keraton, saya tahu diri, tidak akan pakai parang, karena menyamai levelnya raja," tuturnya.
"Yang buat kita harus jaga sikap adalah, supaya batik itu tidak diaplikasikan pada tempat yang tidak pantas," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW
-
6 Parfum Aroma Bunga Segar yang Tahan Lama dan Cocok untuk Aktivitas Harian, Mana Pilihanmu?
-
Viral Olahraga Kombinasi Pilates dan Padel ala Warga Jaksel, Tuai Pro Kontra
-
Profil Kakek dan Nenek Prabowo Subianto yang Dikubur di Belanda
-
Love Scam Makin Marak, Detektif Jubun Ingatkan: Jangan Mudah Jatuh Hati di Dunia Maya
-
5 Body Lotion Murah Mengandung SPF untuk Lindungi Kulit dari UV dan Cegah Kanker
-
JPPI Desak Pemerintah Tetapkan KLB Akibat Ribuan Kasus Keracunan MBG: Apa Arti dan Dampaknya?
-
Kalender Jawa 28 September 20 Weton Minggu Pon: Sosok Mandiri Penarik Lawan Jenis
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Acara Pernikahan dari Pengantin hingga Tamu Undangan