Suara.com - Akses Terbatas, Aplikasi Ini Mudahkan Disabilitas Bergerak di Ruang Publik.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang kurang melakukan aktivitas fisik kini semakin banyak. Padahal, kurangnya aktivitas fisik dapat mempertinggi risiko beragam Penyakit Tidak Menular dan membuat produktivitas kita sehari-hari semakin menurun.
Namun tak bisa dipungkiri, salah satu kelompok masyarakat yang masih memiliki keterbatasan untuk bebas bergerak adalah para penyandang disabilitas, karena terbatasnya akses dan fasilitas yang dapat mempermudah mobilitas mereka sehari-hari.
Padahal, mereka memiliki semangat yang sama dengan masyarakat non-disabilitas untuk menunjukkan potensi dan berkontribusi kepada masyarakat luas.
drg. Kartini Rustandi, perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selaku Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga mengatakan, di Indonesia, pada tahun 2018 tercatat ada sekitar 30 juta penyandang disabilitas, dan tak bisa dipungkiri bahwa akses dan fasilitas penunjang mobilitas yang dapat membantu mereka bergerak dengan leluasa masih sangat terbatas.
Untuk mempermudah ruang gerak para penyandang disabilitas, kini hadir aplikasi gerak yang dapat membantu penyandang disabilitas bergerak di area publik.
"Aplikasi Gerak 2.0, sebuah aplikasi mobile yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat untuk menikmati mobilitas dan keleluasaan bergerak melalui fitur-fitur yang semakin disempurnakan dari generasi sebelumnya," kata Ira Noviarti selaku Personal Care Director, PT Unilever Indonesia Tbk., dalam acara bertema Gerak Tak Terbatas beberapa watu lalu.
Sederet fitur yang sangat membantu disabilitas
Dalam aplikasi ini, terdapat beberapa menu yang bisa digunakan untuk menunjang mobilitas penyandang disabilitas, diantaranya ‘Gerak Explore’: alat bantuan navigasi yang mengkoneksikan penggunanya dengan lokasi yang ingin mereka tuju berdasarkan Google Map, dilengkapi dengan fitur voice activated untuk memudahkan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Kisah Ivan, Driver Taksi Online Pengidap Disabilitas Tunarungu
"Ada pula menu ‘Gerak Count’ untuk menghitung dan menghimpun setiap langkah yang dilakukan oleh masyarakat yang menggunakan aplikasi ini. Rexona memiliki target untuk mengumpulkan 2 miliar langkah yang nantinya akan dikonversikan menjadi donasi berupa kursi roda untuk membantu mobilitas para penyandang disabilitas yang kurang mampu. Artinya sembari aktif bergerak, masyarakat juga bisa aktif berdonasi," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Mengenal Apa Itu Beras Kernel yang Viral di TikTok, Apakah Aman Dikonsumsi?
-
Pakai Sunscreen Malah Bikin Wajah Jadi Abu-Abu, Apa yang Salah? Ini Kata Dokter
-
Ciri-Ciri Sepatu Nyaman untuk Lansia, Intip 4 Rekomendasinya yang Terbaik
-
15 Negara dengan Gaji Anggota DPR Tertinggi, Indonesia Termasuk?
-
Skincare Apa yang Bagus untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Simak Tips Anti Aging yang Efektif
-
Profil Arindi Putry, Persit yang Viral Mainkan Keyboard Remix Koplo
-
12 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Pilihan Terbaik, Harga Terjangkau
-
Profil Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem yang Pernah Jadi Garda Depan KPK
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial
-
Maulid Nabi Bukan Sekadar Seremoni: Menag Ajak Renungkan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Nyata