Suara.com - Dampak Corona Covid-19, Kawasan Pecinan dan Restoran China Sepi Pengunjung
Virus Corona Covid-19 yang sedang mewabah di dunia berdampak pula pada sektor pariwisata, terutama restoran dan toko di kawasan Pecinan (Chinatown) yang sepi pengunjung.
Laman CNN melaporkan bahwa foto-foto kawasan Pecinan yang sepi terlihat di berbagai belahan dunia, termasuk Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris yang telah melaporkan adanya kasus positif virus Corona Covid-19 di negaranya.
Sebagian restoran bahkan menempelkan papan pengumuman yang menyebut mereka membersihkan restoran dengan disinfektan setiap hari. Upaya ini dilakukan untuk menghilangkan kekhawatiran pengunjung terkait keamanan dan kebersihan restoran.
Namun ini ternyata belum cukup. Shark Fin House, sebuah restoran dim sum ternama di Melbourne, Australia, harus tutup untuk sementara waktu karena mengalami penurunan pemasukan hingga 80 persen.
Hal senada juga diakui oleh Ying Hou, pemilik restoran ShanDong Mama. Ia mengaku pemasukannya menurun hinga 50 persen sejak bulan Januari. Dikatakannya, pengunjung yang datang setiap hari bahkan bisa dihitung dengan jari.
"Saya pemilik usaha kecil, yang juga harus membayar sewa dan memberi makan keluarga. Saya berusaha melakukan yang terbaik, di tengah kondisi ini," tuturnya.
Penurunan pengunjung karena ketakutan akan virus Corona Covid-19 tidak hanya dialami oleh restoran China. Restoran Asia lainnya seperti Bia Hoi yang menyajikan menu Vietnam juga mengalami penurunan signifikan.
"Chinatown dan distrik Glen Waverley di Melbourne seperti kota hantu. Saya tidak berlebihan jika menyebut restoran-restoran akan gulung tikar jika ketakutan ini berlanjut," tulis sang pemilik Bia Hoi, Jerry Mai, dalam sebuah postingan Instagram.
Baca Juga: Genjot Pariwisata di Tengah Virus Corona, Pemerintah Akan Beri Diskon
Jika dibiarkan, bukan tak mungkin stigma terhadap warga China dan keturunan Asia lainnya akan semakin memburuk. Agar tak terjadi, sejumlah aktivis di Australia mengampanyekan gerakan #IWillEatWithYou.
Gerakan yang dimotori grup GetUp! ini mengajak masyarakat untuk tidak takut makan di restoran China dan belanja di kawasan Pecinan.
"Panik yang terjadi karena virus ini sangat berdampak pada komunitas China dan Asia. Jika kita tidak melakukan aksi nyata, akan ada orang yang kehilangan pekerjaan dan kesejahteraannya terganggu," tulis kampanye tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
4 Parfum Aroma Aqua yang Segar dan Maskulin: Pilihan Wangi Bersih untuk Pria Aktif
-
6 Minyak Rambut Terbaik untuk Pria Rambut Kering: Bikin Lembap, Wangi dan Anti Kusut
-
5 Bedak Non-Comedogenic di Bawah Rp100 Ribu: Kulit Bebas Komedo dan Tetap Ringan Seharian
-
Pendidikan Glory Lamria, Disebut Nikmati Fasilitas Mewah saat Sambut Prabowo di New York
-
5 Sepatu Jalan Kaki Terbaik: Dijamin Tetap Nyaman Walau Dipakai Seharian
-
Profil dan Rekam Jejak Aimee Song: dari Blogger Mode Jadi Mega Influencer
-
7 Pilihan Serum Anti Aging Terbaik untuk Usia 50 Tahun, Buat Kulit Kencang
-
Beda Pendidikan Gibran Vs Subhan Palal yang Gugat Ijazah Wapres
-
10 Rekomendasi Makanan Saat Hujan yang Bikin Tubuh Hangat dan Kenyang
-
5 Universitas Terbaik di Singapura: Kampus Gibran Masuk Peringkat Berapa?