Suara.com - Masyarakat dunia hingga kini belum terbebas dari ancaman virus corona Covid-19. Meski angka kesembuhan meningkat, angka kematian juga masih bertambah. Data per 19 Februari 2020, jumlah kematian mencapai 2012 jiwa.
Nah, untuk mencegah persebaran virus, masker menjadi andalan. Tapi, Prof. dr. Bambang Supriyatno, SpA (K), dokter spesialis anak, mengatakan banyak masyarakat yang terbilang lebay atau berlebihan dalam penggunaan masker, seperti memakai masker di tempat sepi, di rumah, atau saat naik mobil pribadi.
"Ya kalau di rumah buat apa pakai masker? Kalau mau ke mal, rumah sakit berobat, bandara, dan tempat ramai lainnya, ya boleh pakai. Karena kita enggak tahu samping kiri kanan kita bagaimana kondisinya. Tapi kalau ke sekolah naik mobil atau tempat sepi, untuk apa? Lebay," ujar Prof. Bambang saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Alih-alih mengandalkan masker, Prof. Bambang menyarankan melawan virus corona covid-19 dengan sistem kekebalan tubuh alami yang dimiliki manusia. Kekebalan dan daya tahan tubuh ini bisa didapatkan dengan pola hidup yang sehat, seperti cukup istirahat, makan bergizi, dan imunisasi lengkap pada anak.
"Kalau untuk anak begitu, dan tentu dipantau tumbuh kembangnya. Dia naik enggak berat badannya? Dua bulan berturut-turut tidak naik berat badannya, something wrong," ungkapnya.
Tapi, Prof. Bambang juga menyarankan orangtua jangan khawatir berlebihan jika berat badan anak turun. Bisa jadi, itu karena anak sedang diare atau terkena masalah pencernaan.
"Tapi baru satu kali berat badannya turun di bulan ini, ya mungkin dia lagi diare. Nggak usah terlalu khawatir, tunggu aja bulan depan. Bulan depan naik, Alhamdulillah. Kalo nggak naik, ya ke dokter. Terus pemantauannya sampai usia 18 tahun," jelasnya.
Kekhawatiran yang semakin banyak dijumpai Prof. Bambang belakangan adalah, semakin banyak orangtua berbondong-bondong meminta suplemen, vaksin, atau vitamin untuk mencegah corona covid-19. Padahal, jika anak sehat, itu tidak perlu, apalagi hingga kini vaksin atau antivirus Covid-19 juga belum diedarkan.
"Ketika dia tidak membutuhkan, tidak perlu. Artinya ketika anak lagi sehat, untuk apa dan berapa lama. Tapi ketika dia flu dikit, berikan (antivirus flu) di situ," tutupnya.
Baca Juga: Pakai Masker Bedah yang Baru Selesai Produksi Bisa Berbahaya, Ini Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya