Suara.com - Tepat pada Rabu (20/5/2020), kita sebagai bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional, atau yang biasa juga dikenal dengan Harkitnas. Sebagai momen napak tilas, kami akan mengajak Anda melihat sejarah Museum Kebangkitan Nasional.
Hari Kebangkitan Nasional sendiri diperingati demi mengenang sejarah pergerakan pemuda, khususnya di Indonesia.
Museum Kebangkitan Nasional inilah yang menjadi saksi sejarah dari ditemukannya organisasi pergerakan modern Boedi Utomo.
Dahulu kala, sebelum dijadikan museum, bangunan ini adalah sekolah kedokteran Belanda STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputra.
Sebelumnya, STOVIA sendiri sempat menyandang nama Sekolah Dokter Jawa yang didirikan pada tahun 1851 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Sebab perkembangannya begitu pesat, STOVIA pada akhirnya dipindahkan ke wilayah Kwini Senen, yang kini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).
Kampus yang berada di Kwini tersebut sejak tahun 1926 kemudian dialihkan menjadi tempat pendidikan MULO, setingkat SMP, dan AMS, yang setara dengan tingkatan SMA.
Karena memiliki nilai bersejarah yang tinggi berkaitan dengan kelahiran Boedi Oetomo di tanggal 20 Mei, akhirnya pada tahun 1928 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional
Gedung Museum Kebangkitan Nasional sendiri pernah menjadi saksi lahirnya organisasi kebangsaan lainnya, seperti Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon.
Baca Juga: Harkitnas 2017, Ribuan Orang Ikut 'Bandung Lautan Mengaji'
Tokoh pergerakan seperti Tjipto Mangkoenkoesoemo dan R Soetomo bahkan diketahui pernah menimba ilmu di gedung tersebut.
Oleh karenanya, pada akhirnya di tahun 1973, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memugar gedung yang kini menjadi Museum Kebangkitan Nasional
Lalu epat pada tanggal 20 Mei 1974, Gedung atau Museum Kebangkitan Nasional ini diresmikan oleh Presiden Suharto dan juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Gedung ini terbagi menjadi empat area, yakni Museum Budi Utomo, Museum Wanita, Museum Pers, juga Museum Kesehatan, dan pada 7 Februari akhirnya dijadikan Museum Kebangkitan Nasional.
Ditetapkan sebagai cagar budaya, gedung atau Museum Kebangkitan Nasional ini sudah mutlak harus dirawat, dilestarikan, dan dilarang untuk dilakukan perombakan. Jadi, apakah kalian sendiri sudah pernah berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional yang letaknya tak jauh dari Pasar Senen ini, travelers?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
7 Fakta Kereta Rata Pralaya, Pusaka Kraton Solo untuk Pemakaman Pakubuwono XIII
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik Pigmented untuk Kulit Sawo Matang, Mulai Rp50 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Azarine Mengandung Vitamin C untuk Kulit Remaja Berjerawat
-
Urutan Skincare Cowok Remaja hingga Dewasa Muda Biar Wajah Cerah: Ini Rekomendasinya
-
3 Zodiak Paling Beruntung soal Asmara di November 2025, Cinta Lagi Manis-manisnya
-
6 Model Frame Kacamata yang Stylish dan Keren di 2025, Mana Pilihanmu?
-
Kapan Jumat Kliwon Bulan November 2025? Catat Ini Tanggalnya