Suara.com - Penggunaan tabir surya belakangan ini sedang diperbincangkan lantaran anjuran berjemur sebagai salah satu pencegahan penyebaran virus corona penyebab sakit Covid-19.
Banyak ahli menyarankan kebiasaan berjemur karena dianggap dapat menstimulasi produksi vitamin D dalam tubuh.
Mereka juga menganjurkan untuk tetap menggunakan tabir surya agar melindungi kulit dari kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh sinar matahari.
Para pakar dermatologi juga tidak menyarankan menggunakan tabir surya yang sudah disimpan terlalu lama.
"Tabir surya bisa kedaluwarsa dan akan terus punya tanggal kedaluwarsa yang tercetak di suatu tempat pada wadahnya," jelas Lauren Fine, MD, dermatolog asal Chicago, dikutip dari Prevention.
Ia melanjutkan, tabir surya yang kedaluwarsa tidak akan bekerja dengan baik dan justru membuat kulit Anda lebih mudah terbakar sinar matahari.
Tak hanya merusak kulit, hal ini juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena kanker kulit. Oleh karena itu, apabila lewat batas masa kadaluarsa, jangan gunakan tabir surya Anda.
Hal yang menjadi masalah, terkadang kita tidak tahu kapan tabir surya yang kita miliki sudah masuk masa kedaluwarsa. Beberapa merek tabir surya juga tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada kemasannya.
Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengharuskan produk bertahan selama tiga tahun. Oleh karena itu, apabila botol tabir surya yang Anda beli tak mencantumkan tanggal kedaluwarsa, tulis tanggal kapan Anda membelinya.
Baca Juga: Gaet Jenama Fesyen Asal Kanada, Ikat Indonesia Rilis Koleksi Sajadah
Hal yang perlu dicatat adalah apabila Anda berjemur dan membuat botol tabir surya Anda terpapar sinar matahari langsung, bisa membuat tabir surya cepat rusak sebelum tanggal kedaluwarsa.
Cara lain untuk mengetahui apabila tabir surya sudah tidak laik digunakan adalah tampilan, bau dan teksturnya yang mulai berubah. Segera buang dan jangan gunakan kembali.
Dr Fine menganjurkan untuk menggunakan tabir surya dengan benar untuk mendapat perlindungan penuhnya. Aplikasikan pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari dan aplikasikan ulang tiap dua jam sekali
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Thariq Halilintar Kerja Apa? Bingung Dicecar Deddy Corbuzier Punya Bisnis Apa
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah untuk Flek Hitam, Harga Ekonomis Bikin Percaya Diri
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding