Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan, ada bahan kimia yang umum dalam tabir surya ditemukan pada darah manusia. Namun, para ahli dermatologi cukup keberatan atas temuan tersebut.
Dilansir dari Insider, sebuah studi kecil FDA yang diterbitkan di JAMA menemukan bahwa tubuh menyerap tingkat tinggi bahan aktif tertentu yang umum dalam tabir surya kimia. Bahan-bahan ini adalah avobenzone, oxybenzone, octocrylene, homosalate, octisalate, dan octinoxate.
Tetapi para dermatolog menyatakan bahwa penting untuk memahami apa yang ditemukan oleh penelitian FDA dan apa yang tidak.
"Hingga saat ini, tabir surya tidak dianggap sebagai masalah sama sekali," kata Rivka Stone, MD, asisten profesor di Departemen Dermatologi dan Bedah Kulit Phillip Frost di Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller.
"Tapi apa yang mereka temukan adalah bahwa levelnya melebihi ambang batas karena kurangnya perhatian," tambahnya.
Bahan aktif tidak seharusnya diserap melalui kulit dan masuk ke aliran darah pada tingkat melebihi 0,5 nanogram per mililiter (ng/mL) tanpa pengujian lebih lanjut. Sementara dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa oksibenzon, ketika diterapkan setiap dua diserap pada level 258,1 ng / mL.
Oxybenzone memiliki tingkat penyerapan tertinggi, tetapi lima bahan aktif lainnya juga diserap dalam tingkat yang sangat tinggi.
"Penyerapan itu terjadi, tetapi tidak pada tingkat oxybenzone," kata Apple Bodemer, MD, seorang dokter kulit di UW Health.
Namun, tidak jelas apakah hal tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Baca Juga: Sebanyak 15 RW di Jakbar Zona Merah, Warga Diisolasi Tak Boleh Bepergian
"Beberapa bahan kimia ini sudah lama ada dalam produk perawatan," kata Bodemer.
"Secara khusus, oxybenzone selalu menjadi salah satu bahan yang dianggap memiliki efek buruk," tambahnya.
Hampir 97 persen orang Amerika memiliki beberapa oksibenzon dalam sistem mereka. Angka ini lebih tinggi bagi mereka yang secara teratur memakai tabir surya.
Ada beberapa kekhawatiran bahwa oksibenzon dapat mengganggu fungsi hormon alami tubuh, meskipun buktinya tidak meyakinkan.
"Lima bahan kimia lain dalam studi FDA mengandung berbagai tingkat risiko untuk masalah seperti reaksi alergi atau gangguan hormon," kata Bodemer.
"Tetapi risikonya cenderung lebih rendah karena jumlah mereka diserap ke dalam aliran darah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan oxybenzone," imbuhanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi