Suara.com - Banyak negara dikabarkan sudah mengalami resesi akibat pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Prediksi ini muncul setelah diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 minus 5,31 persen. Lalu, apa yang bisa kita lakukan di tengah ancaman resesi yang dihadapi Indonesia?
Perencana keuangan Rista Zwestika, S.Sos, AWP, CFP mengingatkan langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan financial check up. Selayaknya medical check up yang memeriksa seluruh tubuh, maka financial check up ini akan memeriksa seluruh pemasukan dan pengeluaran Anda per bulannya.
"Financial check up biar kita tahu kondisi keuangan kita saat ini seperti apa. Sehingga dari sana kita bisa melakukan perombakan sistem budgeting kita, otomatis berbeda sebelum ada pandemi, dengan saat setelah ada pandemi," ujar Rista saat berbincang dengan suara.com, Kamis (3/9/2020).
Perempuan yang tergabung sebagai pemateri Finansialku.com ini menjelaskan bahwa untuk melakukan financial check up, catatlah semua daftar pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Jika sudah membangun rumah tangga, maka diskusikan ini bersama suami.
Misalnya pemasukan suami-istri itu Rp 10 juta, kemudian catat dan telusuri kemana saja uang itu mengalir. Nanti akan terlihat beberapa pengeluaran yang dirasa tidak penting, maka bisa dialihkan kepada hal yang lebih penting.
"Yang tidak penting bisa kita masukin ke cost yang lebih penting, lebih urgent saat ini. Contoh dana darurat, cost kesehatan," terang Rita.
Finansial yang masuk kategori sehat adalah pemasukan yang lebih besar dibanding pengeluaran. Jika yang terjadi justru sebaliknya, maka itu artinya ada yang salah dalam pengelolaan keuangan.
"Kalau saat ini pengeluaran lebih besar dari pendapatan, itu berarti ada yang salah dengan pola pengaturan keuangannya," tuturnya.
Daripada membuang uang ke pengeluaran yang tidak jelas hanya berdasarkan keinginan seperti koleksi tas, sepatu, atau barang branded lainnya, sebaiknya di masa pandemi ini penggunaan uang dialihkan untuk dana darurat dan asuransi, sebagai persiapan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) dan jatuh sakit.
Baca Juga: Ekonom UI Sebut Menko Airlangga Tak Paham Resesi; Pemahamannya Nol Besar
PHK dan jatuh sakit membuat kita tidak lagi memiliki pemasukan, maka dana darurat dan asuransi bisa menolong untuk menyambung hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
16 Pekerjaan dengan Gaji Terbesar sesuai MBTI, Yuk Tes Kepribadian Kamu!
-
Dari Pasar Malam ke Fine Dining, Daging Panggang Tak Pernah Kehilangan Pesona
-
Viral Momen Lucu Kakek di Kosambi: Santai Melangkah di Tengah Jalan, Bikin Truk Sabar Nunggu
-
PA PK TNI 2025: Jadwal, Syarat, Link Pendaftaran, Jenjang Karier dan Gaji
-
Daftar Negara Mengakui Palestina: Terbaru Ada Kanada, Inggris Hingga Australia
-
Rahasia Kulit Glowing Terbongkar: Mengapa Kolagen Jadi Tren yang Mendunia?
-
Sudah Menikah Apakah Boleh Daftar PAPK TNI? Cek Syaratnya Terbaru 2025
-
10 Universitas Swasta Terbaik di Jateng dan DI Yogyakarta
-
Jadwal Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) untuk Guru dan Calon Guru, Simak Syaratnya
-
Beda Pendidikan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Sang Istri Ida Yulidina yang Mantan Model