Suara.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Indonesia yang membatasi jam buka tutupnya mal dan pusat perbelanjaan, membuat masyarakat harus mengurungkan keinginan bepergian ke pusat perbelanjaan. Hal ini membuat brand asing kewalahan dalam menyusun strategi penjualan baru. Namun, bagi para pemilik brand fashion lokal online, momentum ini merupakan waktu yang tepat bagi mereka untuk merebut pasar.
Brand fashion lokal easy-to-wear THEN BLANK yang menyasar segmen perempuan muda, berhasil mengembangkan bisnisnya dengan mencetak penjualan sebanyak 8.000 item per bulannya. Mutiara Kamila Athiya, sang owner yang telah merintis lini pakaiannya sejak 2012 ketika ia masih duduk di bangku SMA, mengatakan bahwa hal ini bisa dicapai karena strategi pemasaran yang konsisten ia gencarkan sedari awal.
Selain value dan social presence yang sudah kuat terbentuk sejak awal, platform e-commerce yang dapat diandalkan merupakan hal yang membuat brand fashion lokal ini mampu bertahan di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19 yang menghantam berbagai sektor usaha.
Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, pilihan Mutiara untuk mengembangkan website THENBLANK jatuh pada platform e-commerce website builder TokoTalk. Ia bercerita, jika sebelumnya website-nya sering mengalami kendala pada server, hal ini tak lagi terjadi sejak ia pakai TokoTalk. "Kami bisa menangani traffic besar dengan kecepatan loading website yang tinggi. Penjualan pun meningkat dan akhirnya bisa terkonversi dengan sempurna dari visitor ke purchase,” ujarnya.
Selain kekuatan website, menurut Mutiara, keawetan produk juga jadi salah satu unggulan. Hingga sekarang, Mutiara sering sekali mendapat testimoni customer yang bercerita bahwa produk-produk yang mereka masih dipakai bahkan hingga delapan tahun lamanya.
“Dari material pakaian kami pilih yang organik, proses produksi kami dari awal hingga akhir juga sudah meminimalisir plastik. Kemasan kami juga sudah tidak pakai plastik sekali pakai dan beralih ke bahan yang ramah lingkungan, salah satunya dari cassava yang bisa larut dalam air,” cerita Mutiara.
Menurut Mutiara, terdapat tiga aspek yang harus dimiliki suatu bisnis, yaitu harga, kualitas produk, dan diferensiasi. Aspek yang terakhirlah yang paling penting agar brand fashion lokal seperti miliknya bisa bersaing dari para kompetitor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Dicopot dari Komite PSSI, Apa Jabatan Ratu Tisha Sekarang?
-
Kenapa Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI? Ini Alasannya
-
Kenapa Suami Mpok Alpa Ajukan Perwalian Anak? Bikin Pihak Keluarga Curiga
-
Festival Bodri 2025 Jadi Wadah Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kelestarian DAS Bodri
-
4 Lip Product dengan Formula SPF 15, Bibir Sehat dan Cerah Ekstra Terlindungi
-
5 Model Gelang Emas untuk Anak Muda yang Elegan, Tak Terlihat Norak
-
Dari Parupuk Tabing, Gerakan Sederhana yang Bisa Ubah Padang Jadi Kota Nol Sampah
-
Pendidikan Mentereng Ratu Tisha yang Dicopot dari Komite PSSI, Siapa Penggantinya?
-
Kekayaan M Qodari yang Naik Pangkat Kepala Staf Kepresidenan: Punya 176 Bidang Tanah
-
13 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik di Stasiun, Siap Pakai dan Hasilnya Kayak Asli