Suara.com - Kongres Pemuda II diselenggarakan hari ini 92 tahun lalu, tepatnya pada 28 Oktober 1928. Kongres yang dihadiri oleh para pemuda dari beragam latar belakang suku, ras, agama, dan bahasa ini menyerukan tiga putusan yang saat ini disebut sebagai Sumpah Pemuda. Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, yang brlokasi di Jalan Kramat Raya No.106, Jakarta Pusat.
Nah, dalam rangka Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan dengan libur panjang di minggu ini, kamu bisa ikut merayakannya sambil mengunjungi museum ini, lho. Melihat berbagai koleksi bersejarah sambil turut merasakan kembali perjuangan pemuda Indonesia demi kemerdekaan. Tapi sebelum itu, simak dulu yuk fakta menarik mengenai Museum Sumpah Pemuda berikut.
1. Awalnya merupakan kos-kosan
Museum ini pada awalnya adalah rumah tinggal milik Sie Kong Liang. Gedung ini didirikan pada permulaan abad ke-20. Sejak 1908, museum yang juga dikenal dengan nama Gedung Kramat 106 ini disewa pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RHS (Rechts Hooge School) sebagai tempat tinggal dan belajar alias kos-kosan. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis. Awalnya rumah tersebut hanya menampung para pelajar yang berasal dari Jawa saja. Namun, pada akhirnya Sie Kong Liang menerima seluruh siswa dari berbagai latar belakang, suku, ras, dan tempat asal.
2. Jadi Gedung Sekretariat PPPI
Pada September 1926, lahir Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di gedung tersebut. Organisasi ini tak lagi didasari identitas kesukuan ataupun agama, seperti organisasi yang bermunculan sebelumnya. Mereka secara bersama-sama melakukan diskusi terkait kemerdekaan Indonesia di sana.
PPPI menjadikan Kramat Raya 106 sebagai sekretariatnya. Tak hanya itu, majalah terbitan PPPI, Indonesia Raja, juga berlokasi di rumah tinggal bersama tersebut.
3. Ditetapkan sebagai benda cagar budaya
Pada tanggal 15 Oktober 1968, Prof. Mr. Soenario berkirim surat kepada Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, untuk meminta perhatian dan pembinaan terhadap Gedung Kramat 106 agar nilai sejarah yang terkandung di dalamnya terpelihara. Maka berdasarkan SK Gubernur pada 10 Januari 1972, menetapkan Gedung Kramat 106 sebagai benda cagar budaya.
Sebagai tindak lanjut SK Gubernur tersebut, Gedung Kramat 106 dipugar Pemda DKI Jakarta pada 3 April 1973. Pemugaran selesai 20 Mei 1973. Gedung Kramat 106 kemudian dijadikan museum dengan nama Gedung Sumpah Pemuda.
4. Sebelum jadi museum, gedung ini mengalami beberapa kali alih fungsi
Sejak tahun 1934-1970 Gedung Kramat 106 mengalami beberapa kali alih fungsi, antara lain sebagai rumah tinggal, toko bunga, hotel, dan perkantoran. Gedung yang sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia ini kemudian dijadikan museum oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan nama Gedung Sumpah Pemuda pada tahun 1973, kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1974.
5. Biola W.R Supratman menjadi salah satu koleksinya
Baca Juga: Libur Panjang, Ridwan Kamil Sarankan Warga Berlibur di Rumah
Saat kamu mengunjungi Museum Sumpah Pemuda, jangan lupa melihat ruangan khusus yang didedikasikan untuk Wage Rudolf Supratman (WR Supratman), karena beliau dianggap berjasa dalam membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam ruangan itu, kamu bisa melihat foto-foto beliau semasa hidup, diorama, hingga biola pribadinya.
Biola pribadi yang disimpan di Museum Sumpah Pemuda itu adalah biola yang digunakan untuk mengiringi "Indonesia Raya" saat dikumandangkan pertama kali dalam Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106, Jakarta pada 28 Oktober 1928.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
10 Cushion Murah untuk Makeup Wisuda Sendiri, Flawless Tanpa MUA
-
Cari Physical Sunscreen yang Gak Bikin Wajah Abu-Abu? Ini 5 Pilihan Mulai Rp60 Ribuan
-
Berkaca dari Erupsi Semeru, Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan saat Gunung Api Meletus
-
5 Rekomendasi Face Wash Gentle di Indomaret, Harga Murah Meriah
-
Benarkah Gunung Semeru Adalah Paku Pulau Jawa? Inilah Sejarah dan Legendanya
-
Apakah Keajaiban Sejarah Desa Majapahit di Mojokerto Akhirnya Terungkap?
-
Lipstik Waterproof yang Bagus Merek Apa? Berikut 5 Rekomendasinya
-
5 Rekomendasi Bedak di Indomaret yang Anti Dempul, Bikin Kulit Halus Natural
-
30 Ucapan Hari Anak Sedunia 20 November, Tebar Energi Positif
-
5 Kulkas 2 Pintu Hemat Listrik Lengkap dengan Itung-itungan Jumlah Watt