Suara.com - Sejak Oktober 2020 hingga Maret 2021, Indonesia tengah memasuki musim tanam. Tapi sedihnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan dilanda La Nina.
La Nina kali ini diprediksi terjadi pada November 2020 hingga Mei 2021, periode yang bersamaan dengan musim tanam di Indonesia.
La Nina adalah suatu kondisi mendingin atau menurunnya suhu air laut di Samudera Pasifik dari suhu rata-rata. La Nina menyebabkan curah hujan tinggi, yang bisa menyebabkan kerusakan tanaman akibat banjir, sehingga merugikan petani.
Mencegah hal ini, sangat perlu disusun perencanaan, langkah-langkah dan penggunaan teknologi yang bisa digunakan. Seperti pengelolaan air, pemilihan varietas, dan sebagainya.
Uniknya, Bupati Bulungan di Kalimantan Utara, Sudjati mengaku sudah melakukan langkah antisipasi dengan melakukan optimasi manajemen air pada lahan seluas 1.200 hektare (ha).
Lewat manajemen air yang dijalankan secara maksimal, kata Sudjati lahan yang sebelumnya tergenang air, sudah bisa ditanami kembali dengan tanaman hortikultura maupun tanaman lain.
“Untuk persiapan La Nina, kita memang sudah mempersiapkan terlebih dahulu. Sehingga, pada waktu La Nina melanda Kabupaten Bulungan dengan curah hujan yang sangat tinggi, kita sudah dapat mengantisipasi dengan manajemen air,” ujar Sudjati melalui keterangan pers yang diterima Suara.com, Rabu (18/11/2020).
Tanaman hortikultura adalah tanaman yang dibudidayakan di kebun atau di perkarangan. Terdiri dari tanaman obat, buah, sayuran, bunga, dan taman.
Pada musim tanam kali ini, Pemkab Bulungan mendapatkan bantuan bibit padi 124 ton dari Kementerian Pertanian, untuk ditanam di area sawah seluas 3.100 hektar, sehingga harus benar-benar mengantisipasi La Nina yang terjadi dalam 2 hingga 7 tahun sekali ini.
Baca Juga: Dampak La Nina, Warga Cilegon Diminta Waspada Bencana Alam
Pemkab Bulungan juga menargetkan 900 hektar lahan untuk padi ladang yang biasanya ditanam masyarakat pedalaman. “Jadi kurang lebih ada 4 ribu hektar untuk masa tanam Oktober hingga Maret ini,” tutup Sudjati.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Terpopuler: Isi Amplop Ijazah Jokowi Terkuak, Firasat Shio Ular Terbukti!
-
6 Sunscreen Anti-Aging yang Cocok untuk Wanita Usia 40an, Hempaskan Kerutan
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh
-
Kepedulian Lingkungan Berubah Jadi Gaya Hidup, Pasar Karbon Mulai Jadi Perbincangan
-
Apakah Tabir Surya yang Diperkaya Memang Efektif Melawan Sinar UV?
-
Tak Perlu Perawatan Mahal! Ini 9 Rahasia Awet Muda yang Bisa Dilakukan Hari Ini
-
Apa Beda Deodorant dan Antiperspiran? Ini 7 Produk Ampuh Kontrol Keringat dan Bau Badan
-
5 Foundation Anti-Aging Terbaik untuk Usia 60 Tahun ke Atas
-
Heboh Raket Padel Rp 7 Juta Dicuri, Merk Apa? Ini 7 Pilihan untuk Pro hingga Pemula
-
7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station