Suara.com - Mayoritas masyarakat Indonesia masih berpikir mengurus rumah tangga dan anak adalah tanggung jawab utama perempuan. Sehingga, banyak yang melarang perempuan berkarier untuk mengurus tugas domestik.
Padahal dalam undang-undang jelas mengatakan tidak ada larangan untuk perempuan bekerja dan mengejar karir. Tapi faktanya kesetaraan gender masih saja jadi masalah klasik yang terjadi di perusahaan.
Menurut data riset management consultant Accenture bertajuk Getting to Equal 2020, menunjukkan di Indonesia hanya 25 persen karyawan yang merasa perusahaannya sudah memberikan kenyamanan dan tidak membedakan gender.
"Berbeda jauh dengan klaim para pemimpin yang menyatakan angka sudah mencapai 95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif dengan kesetaraan gender di dunia kerja sangat penting," ujar Debby Alishinta, Ketua Dewan Pembina Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia (IBCWE), dalam acara Perayaan Hari Ibu 2020, Selasa (24/11/2020).
Tidak hanya memberikan kenyamanan terhadap karyawan, faktanya menurut data tersebut Debby menemukan jika perusahaan yang berhasil memperbaiki jarak kesetaraan gender, maka perusahaan bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak.
"Dari laporan tersebut, jika gap (kesenjangan kesetaraan gender) tersebut ditutup sebanyak 50 persen hal ini akan memberikan dampak yang sangat positif, dapat meningkatkan global corporate profit hingga 33 persen setiap tahunnya," terang Debby.
Angka profit atau keuntungan perusahaan itu jika ubah dalam bentuk materi secara global maka setara dengan 3,7 triliun dollar di tahun 2019. Sedangkan keuntungan secara khusus di Asia Pasifik tercapai sekitar 1,3 triliun dollar.
Data yang sama juga diungkap International Labour Organization (ILO), organisasi buruh internasional yang berada di bawah naungan PBB yang menyebutkan jika 2 dari 3 perusahaan yang menerapkan keragaman gender cenderung akan berdampak positif terhadap bisnisnya, baik itu keuntungan maupun citra perusahaan.
Riset ILO ini dilakukan di 2018 sehingga masih relevan, apalagi riset dilakukan terhadap 300 hingga 400 perusahaan global di seluruh dunia.
Baca Juga: AMAN Minta DPR Muat Kesetaraan Gender pada RUU Masyarakat Adat
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50
-
5 Parfum yang Cocok Dipakai First Date: Wanginya Mewah, Elegan, dan Berkesan!
-
Minions Run hingga Meet & Greet: Liburan Akhir Tahun Makin Seru Bareng Bob dan Tim
-
7 Bedak Tabur Terbaik untuk Sehari-Hari yang Awet, Bikin Wajah Natural Glowing
-
Bye Bye Luntur! 5 Lipstik Tahan Makan dan Minum yang Bikin Bibir On Point Seharian
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Half Maraton, Bantalan Empuk Setara Brand Dunia
-
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera