Suara.com - Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) telah mengeluarkan panduan melakukan praktik tindakan gigi di era new normal pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Meski begitu, masih banyak masyarakat yang merasa takut dan enggan untuk pergi ke dokter gigi.
Untuk itu, Dokter Gigi dan Peneliti Klinik Brawijaya, Dr. drg. Armelia Sari Widyarman, M.Kes memberikan kiat dan tips cara aman memeriksa gigi di tengah pandemi Covid-19.
Kata dokter Armelia, langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu pastikan dokter yang berpraktik menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Bisa juga bertanya ke pihak rumah sakit tentang kelengkapan ruang periksa agar sirkulasi udara selalu bersih.
"Kemudian juga di ruangan dokter itu mungkin bisa diperhatikan bahwa ada filter UV, jadi sirkulasi udaranya diperhatikan," ujar drg. Armelia dalam peluncuran Pepsodent Active Defense Mouthwash, Selasa (8/12/2020) kemarin.
Selanjutnya usahakan tidak datang mendadak ke rumah sakit. Mengingat layanan telemedicine sudah berkembang pesat, maka bisa melakukan booking kedatangan sebelum memeriksakan gigi.
"Jadi komunikasi dulu sama perawatnya sama dokternya, sebutkan dulu keluhannya apa, jadi nanti bisa dijadwalkan, tujuannya apa supaya pasien tidak numpuk di klinik atau rumah sakit," papar dokter Armelia.
Penumpukkan pasien di rumah sakit atau klinik bisa semakin meningkatkan risiko penularan Covid-19. Karena selain membahayakan dokter tapi juga membahayakan pasien yang berdatangan.
Ditambah pasien juga harus paham ruang periksa harus lebih dulu disterilkan, sebelum pasien bergantian masuk di ruang periksa. Kebijakan ini juga bisa pasien tanyakan ke pihak rumah sakit atau klinik.
Baca Juga: Cara Mencoblos Pilkada 2020 di Masa Pandemi COVID-19
Terakhir, yaitu memastikan kondisi sehat atau tidak demam, batuk, pilek atau bersin-bersin saat memeriksakan diri ke dokter gigi.
"Kita harus bisa melihat kondisi kita, jangan ke dokter gigi ketika kita lagi sakit, lagi batuk pilek itu jangan, karena bisa menularkan orang lain," paparnya.
"Jangan ke dokter setelah kita habis traveling atau habis terpapar sama pasien yang positif sebaiknya hindara, perhatikan dokternnya menggunakan protokol kesehatan atau tidak," tutup dokter Armelia.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
-
Bukan Cuma Teori, Ini Cara Kampus Menyiapkan Mahasiswa Masuk Dunia Kerja
-
5 Sunscreen yang Bikin Makeup Makin Flawless dan Nempel Seharian, Mulai Rp30 Ribuan!
-
ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade, Hadirkan Pameran Seni Reuni 60 Seniman
-
11 Oleh-Oleh Khas Malang yang Unik dan Lezat, Bukan Cuma Keripik Apel
-
7 Rekomendasi Lipstik dengan Kandungan SPF 30, Bikin Bibir Lembap dan Berwarna
-
7 Basic Skincare Anti Aging Usia 40 Tahun ke Atas, Stop Flek Hitam dan Kulit Kendur
-
5 Rekomendasi Body Lotion dengan Kandungan Niacinamide, Ampuh Mencerahkan Kulit Kusam
-
7 Sepatu Recovery Run Lokal yang Nyaman, Kualitas Dunia Bebas Lari Tanpa Pegal!
-
6 Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kunci Kulit Lembap dan Awet Muda