Suara.com - Pencarian pesawat maskapai Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak masih terus dilakukan. Pihak Basarnas menyebut bahwa mereka telah menemukan posisi Black Box.
Namun kotak yang berisi datat penting penerbangan itu belum diangkat dari dasar laut. Pihak Basarnas menyatakan sinyal kuat Black Box Sriwijaya Air sudah terpantau.
Hal itu dinyatakan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Dia mengatakan sinyal dari Black Box milik pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak terus bisa dipantau
"Hingga saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya diduga kuat di bawah posisi black box yang kita cari. Terbukti, dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah bisa dimarking," ujar Hadi di JICT II, Minggu (10/1/2021).
Tapi, sadarkah, meski namanya black box, ternyata benda tersebut justru berwarna oranye. Apa sebabnya ya?
Dilansir dari India Today, Black box atau perekam data penerbangan, dipasang di ekor pesawat, adalah salah satu gadget terpenting yang digunakan untuk merekonstruksi peristiwa yang menyebabkan kecelakaan pesawat.
Istilah "Black Box", mungkin membingungkan karena warnanya oranye. Warna itu dipilih agar lebih mudah ditemukan setelah terjadi kecelakaan.
Benda itu ditempatkan di bagian belakang pesawat, dianggap sebagai bagian yang paling tahan dari kecelakaan.
Flight data recorder (FDR) dilapisi baja dan dikelilingi oleh beberapa lapisan isolasi sehingga tetap terlindungi dari benturan, kebakaran, dan kondisi iklim yang ekstrim.
Baca Juga: Black Box Sriwijaya Air SJ182 Terdeteksi, Ini 6 Fakta Black Box
Black Box sendiri mencatat kondisi penerbangan yang sebenarnya, termasuk ketinggian, kecepatan udara, heading, percepatan vertikal, dan pitch pesawat.
Alat perekam suara kokpit (CVR) merekam transmisi radio dan suara di kokpit, seperti suara pilot dan suara mesin.
David Warren dari Aeronautical Research Laboratories di Melbourne dikreditkan dengan penemuan Black Box pada tahun 1953. Tujuannya adalah untuk membantu mengidentifikasi alasan kecelakaan pesawat, dengan merekam petunjuk apa pun dalam percakapan awak pesawat. Mereka dicat merah cerah atau oranye agar lebih mudah ditemukan setelah tabrakan.
Pada tahun 1960, Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan perekam penerbangan di pesawat.
CVR dipasang di pesawat untuk merekam lingkungan udara di dek penerbangan selama waktu penerbangan untuk tujuan pencegahan dan investigasi kecelakaan / insiden.
Jika direkam pada perekam data penerbangan, komunikasi digital harus siap berhubungan dengan rekaman perekam suara kokpit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Ramalan Zodiak 5 November 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karir, dan Keuangan
-
Giorgio Antonio Umur Berapa? Pengusaha yang Dekat dengan Sarwendah
-
Ramalan Zodiak Leo di Bulan November 2025: Siap-siap Kabar Tak Terduga
-
Subsidi untuk Pekerja Gaji di Bawah 10 Juta Kapan Cair? Cek Jadwal dan Syaratnya
-
Apa yang Dimaksud Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional? Google Doodle Ikut Merayakan
-
5 Sunscreen Blue Light Protection untuk Melindungi dari Sinar Gadget bagi Pekerja Remote
-
Viral Ayu Ting Ting Cari Suami yang Bisa Nafkahi Keluarga Besar, Gimana Menurut Islam?
-
Profil Jonathan Bailey, Aktor Bridgerton yang Dinobatkan sebagai Pria Terseksi 2025
-
Tren Kuliner 2025: UMKM Lokal Jadi Bintang di Panggung Makanan Dunia
-
Chemical, Physical, atau Hybrid Sunscreen? Begini Cara Pilih Tabir Surya untuk Usia 40-an