Suara.com - Mendengar sebuah peternakan sapi tentu sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Tapi, bagaimana dengan peternakan dengan sustainable farming?
Ya sebuah mini ranch atau (kandang penggembalaan mini) bernama Jayatama milik PT Bramasta ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur.
Terlebih dengan lahirnya tiga ekor sapi yang merupakan hasil budidaya dengan kolaborasi masyarakat setempat. Kelahiran tiga ekor sapi ini merupakan kabar baik bagi warga sekitar.
“Dulu rata-rata anak sapi/pedet di desa ini memiliki angka kematian yang cukup tinggi, karena belum ada fasilitas ternak yang memadai, kalau dulu ternak berada di alam bebas, kini terpelihara dengan baik dengan adanya fasilitas kandang yang memadai, dan proses kelahiran dapat dimonitor dengan baik,” ujar Teguh, warga pemilik ternak.
Ketiga ekor sapi yang lahir dinamakan sesuai dengan nama ranch tempat mereka lahir, yakni Jaya, Tama, dan Putri. Pada tanggal 22 Maret 2021, Mang Entis warga pemilik anak sapi (pedet) menamakannya “Jaya”.
Kemudian pada tanggal 23 Maret 2021 lahir juga anak sapi milik Pak Teguh dengan diberi nama “Tama”. Disusul pedet Bapak Ki Ojo salah satu pemilik anak sapi lainnya menamakan “Putri”.
Saat ini, Desa Jonggon Jaya dan Desa Margahayu memiliki 5 (lima) kelompok peternak sapi. Adanya kelompok ternak ini menjadi tujuan dibangunnya mini ranch Jayatama.
Harapan membuat peternak sapi mendapatkan tempat belajar dan fasilitas serta ilmu. Selain itu melakukan pengemukan sapi dengan menggunakan teknologi dan metode yang di harapkan bisa meningkatkan berat sapi sebesar 0,3kg/hari, serta menekan kurangnya angka kematian pedet.
Jayatama memberdayakan warga pekerja sekitar dan juga beberapa kelompok mahasiswa untuk turut ikut turun lapangan dalam melakukan riset mengenai budidaya dan penggemukan sapi.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Setara Daging Sapi di Kabupaten Bekasi
Kehadiran tenaga ahli dan akademisi adalah bagian dari upaya meningkatkan ilmu bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi peternak, seperti meningkatkan produktivitas agar semakin efisien dan ekonomis. Salah satu model utama yang digunakan oleh Jayatama adalah melepas bebas sapi ternak di kawasan mini ranch.
Andrew Hidayat, Pembina Yayasan Life After Mine (LAM), mengatakan, “Kami sangat gembira mendengar kelahiran anak sapi di Mini Ranch Jayatama ini. Tentu saja keberhasilan ini tidak luput dari dukungan pemerintah serta kepercayaan dari masyarakat sekitar untuk menempatkan ternak sapinya di ranch kami. Ini merupakan komitmen kami dalam mendukung program peternakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.”
Andrew Hidayat juga menambahkan, bahwa saat ini Yayasan LAM sedang mengembangkan berbagai inisiatif bersama dengan mitranya untuk melakukan budidaya jagung dengan harapan dapat berdampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, dimana hasilnya dapat sebagian digunakan sebagai pakan untuk penggemukan sapi di mini ranch Jayatama.
Yayasan LAM melalui PT Bramasta juga mengarahkan investasi fasilitas penunjang seperti bangunan kandang, bangunan gudang, pos sekuriti, aula, paddock untuk gembala, dan area kebun untuk rumput.
“Terima kasih kepada Yayasan LAM yang sudah berinisiatif dalam pembentukan Mini Ranch Jayatama, sehingga dapat memfasilitasi peternak sapi sampai lahirnya anak sapi ini. Khususnya untuk Pak Andrew Hidayat sebagai pembina yayasan yang sangat memahami masalah di lapangan sehingga dapat menghadirkan solusi yang konkrit untuk masyarakat,” ujar Mang Entis, warga pemilik ternak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Melindungi Skin Barrier, Ramah Kulit Sensitif