Suara.com - Bukan hanya soal rasa, harga makanan dan minuman juga bisa dipengaruhi oleh lokasi penjualan bahkan nama menu.
Beberapa dari kita mungkin sering melihat bagaimana harga es teh manis di warung pinggir jalan dijual ribu rupiah, tapi bisa lebih mahal hingga tiga hingga empat kali lipat ketika dijual di restoran atau hotel.
Namanya pun ikut berubah. Awamnya dikenal dengan es teh, tapi lantaran dijual di restoran, apalagi yang menyasar konsumen secara luas, menunya menjadi ice tea.
Pertanyaanya, apa yang menyebabkan menu restoran jauh lebih mahal dari menu di warung makan?
Sous Chef Hotel Ibis Style Tanah Abang Yoggi Sanjaya mengatakan, restoran tidak hanya mengutamakan soal rasa tapi juga cara penyajiannya.
"Dari penyajiannya, kita kalau penyajiannya high class ya kita berani bayarnya. Kalau makanannya kita jelek, ya kita gak berani (kasih harga mahal). Kalau dari saya, ice tea sama es teh itu lebih murah es teh ya kita presentasinya kaya gimana," kata Chef Yoggi ditemui Suara.com di Hotel Ibis Style Tanah Abang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Soal rasa juga dipastikan akan berbeda meski dengan nama menu yang sama, lanjut Chef Yoggi. Selain itu, keterampilan presentasi makanan atau plating juga sangat penting dikuasai seorang chef.
Sebab menurutnya, sebelum tamu tahu rasa masakannya tentu akan menilai terlebih dahulu dari plating makanan tersebut.
"Kalau misalnya makan di restotan terus pas datang ke meja berantakan masakannya, ya gak make sense. Apalagi di hotel udah mah harganya mahal, kok berantakan masakannya. Yang pasti dilihat kan presentasinya dulu," ucapnya.
Baca Juga: Pekerja Hotel dan Restoran di Lampung Mulai Jalani Vaksinasi Covid-19
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang chef ketika menyusun masakan di atas piring, mulai dari bentuk dan warna piring hingga jenis masakan.
"Misalnya rendang itu kan gelap, masa kita plating di piring hitam. Nanti gak kelihatan makanannya. Misalnya kita masakan merah, bisa masukin ke piring yang putih. Bentuk piring juga penting, kalau bulat kita bikin vertikal, kalau lonjong kita bikin horizontal," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ahmad Sahroni Titip Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Ferry Irwandi Balas Menohok
-
Urutan Skincare yang Benar, Moisturizer Dulu atau Sunscreen Dulu?
-
5 Rekomendasi Toko Batik Murah di Jogja: Pilihan Beragam, Harga Terjangkau
-
Terpopuler: Pidato Kahiyang Ayu Disorot, Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng
-
Moisturizer Glowsophy untuk Umur Berapa? Ini 2 Rekomendasinya Agar Kulit Glowing Sejak Remaja
-
Siapa Hera Lubis yang Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi? Ini Profilnya
-
Hari My Girl 1 Oktober Apa Itu? Asal Usulnya dan Perbedaan dengan National Girlfriend Day
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan