Suara.com - Lebaran tahun ini, pemerintah memberlakukan pelarangan mudik kepada masyarakat Indonesia untuk menekan laju penularan Covid-19. Tentu, tak semua orang menerima pelarangan ini. Karena faktanya, tak sedikit yang tetap memaksakan diri dengan beragam cara untuk tetap bisa mudik.
Bagi sebagian besar orang, mudik saat lebaran identik sebagai momen silaturahmi dan meminta maaf. Meski silaturahmi bisa dilakukan secara virtual, tak banyak dari kita yang mau melakukannya.
Padahal menurut dokter Spesialis Kejiwaan dr. Eka Catur Prasetya, Sp. KJ, lebaran virtual ini memberikan sebuah tantangan.
“Kalau kita lihat dari tantangannya, itu bisa membuat kita tumbuh. Saat kita mengalami kondisi yang terhambat, terkait larangan mudik ini, sebagian orang mungkin seperti merasa keinginannya tidak tercapai,” kata dr. Eka saat dihubungi Suara.com beberapa waktu lalu.
Namun, hal ini justru dapat membuat orang untuk paham bahwa menjalin silahturami dan memaafkan bisa dilakukan dari jarak jauh.
“Sisi lain sebenarnya, orang yang mengalami kondisi ini bisa membuat orang untuk paham. Seperti hikmah dan maknanya, dan bisa menemukan hubungan relasi yang bisa dilakukan, meski sebatas virtual,” jelas dr. Eka.
Berbicara soal masyarakat yang memaksakan diri untuk mudik, dr. Eka mengatakan bahwa ketidakpastian wabah Covid-19 membuat orang-orang nekat memilih mudik.
“Yang perlu dibutuhkan itu kepastian, karena ketidakpastian seringkali orang-orang nekat untuk mudik. Satu sisi saya setuju bahwa pandemi tidak pasti sampai kapan. Mungkin sampai akhir tahun tidak selesai, sehingga malah tidak bisa pulang. Apakah ini bisa bikin orang distres? Bisa jadi,” ungkapnya.
Terakhir, ia menambahkan bahwa pandemi Covid-19 ini membuat kita perlu belajar untuk menerima hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan. Seperti tidak bisa pulang kampung sementara waktu.
Baca Juga: Broadcast Ajakan Mudik Beredar Via Whatapp, Ajak Terobos Petugas Penyekatan
“Mungkin ini kesempatan buat semua orang, agar bisa belajar menerima hal-hal yang tidak diinginkannya,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Rotan, Warisan Nusantara yang Mendunia Lewat Sentuhan Brand Lokal dan Kolaborasi Global
-
7 Rekomendasi Sunscreen Buat Upacara Hari Pahlawan, Harga ala Dana Pelajar
-
5 Pilihan Parfum Aroma Gardenia untuk Kesan Feminin Kuat, Cocok bagi Wanita Percaya Diri
-
SMA 72 Jakarta Akreditasinya Apa? Ini Profil Sekolah yang Disorot usai Ledakan di Masjid
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
-
Kreasi Chef dan Mixologist Bali Mendunia, Bawa Pulang Penghargaan Kuliner Asia Pasifik
-
Ketika Kisah Cinderella Diceritakan Kembali Lewat Balet Klasik Bernuansa Modern
-
Kulit Kusam Bikin Gak Pede? Ini Penyebab dan Solusi Jitu yang Bisa Kamu Coba
-
Modest Fashion Go International! Buttonscarves Buka Gerai Eksklusif di Jewel Changi
-
4 Tips Menyimpan Sunscreen agar Tak Cepat Rusak, Biar Tetap Efektif Lindungi Kulit!