Suara.com - Meski tidak merokok secara langsung, para perokok pasif juga berisiko mengalami masalah kesehatan. Sayangnya, masih banyak pula yang merokok sembarangan hingga mengganggu orang lain.
Belum lama ini, seorang wanita 52 tahun asal Singapura mengungkap kekesalannya pada si tetangga. Wanita bernama Chong tersebut tidak tahan selalu menjadi perokok pasif.
Melansir World of Buzz, Chong awalnya tinggal di lantai 9 sebuah flat di Bukit Panjang Ring Road. Selama 20 tahun, Chong sudah terganggu asap rokok dari tetangga yang tinggal di bawahnya.
Chong lantas memutuskan untuk pindah demi kesehatannya. Namun, wanita ini malah terkena sial karena punya tetangga baru yang merupakan perokok berat.
Chong mengungkap bahwa asap rokok milik si tetangga dapat masuk hingga ke dapur. Tak hanya itu, bau asap rokok juga tercium di kamar dan toilet.
Parahnya lagi, asap rokok tersebut dapat tercium sepanjang waktu. Lantaran kesal, wanita 52 tahun ini memutuskan membuat catatan.
Chong akan menulis catatan setiap kali tetangganya merokok. Bukan hanya waktu merokok, wanita ini juga menulis di tempat mana saja asap rokok tercium.
Aksi Chong ini dilakukan sejak 17 Juni silam. Dalam waktu dua minggu, ia berhasil memenuhi 4 halaman dengan jumlah total 150 kali merokok.
Tak hanya itu, Chong mengungkap bahwa si tetangga rata-rata merokok 12 kali sehari dan paling tinggi 16 kali.
Baca Juga: Pria Syok Atap Mobil Penuh Jemuran Bantal Tetangga, Dibawa Kabur Biar Kapok
Akibat masalah merokok ini, Chong sering tidak bisa pergi ke kamar mandi. Ia juga tidak bisa menutup jendela karena udara yang panas.
Bukan hanya membuat catatan, Chong lantas mengonfrontasi tetangganya tersebut. Namun, si tetangga tidak merasa bersalah karena mengaku hanya merokok di rumah.
Di sisi lain, tetangga Chong yang lain ternyata juga terganggu. Salah satu dari mereka mengungkap bahwa ada banyak puntung rokok di koridor flat serta di tangki AC.
Kekesalan Chong juga bukan tanpa alasan. Karena bau asap rokok, ibunya yang berusia 75 tahun dan saudaranya menjadi mudah sakit.
Chong bahkan harus menunda mendapatkan vaksinasi Covid-19 karena mengalami radang akibat asap rokok.
Untunglah, usaha Chong ini tidak sia-sia. Setelah ceritanya dibagikan, dewan kota Holland-Bukit Panjang berjanji untuk bekerja sama dan meningkat kebersihan di area pemukiman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Tak Hanya Hari Kebudayaan Nasional dan Ultah Prabowo
-
Mau Punya Wajah Glowing? Pakai 5 Rekomendasi Moisturizer Korea TerbaikIni
-
6 Shio Paling Beruntung Dalam Urusan Cinta Besok Jumat 17 Oktober 2025
-
Utang dan Kekayaan Andra Soni, Gubernur Banten yang Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga
-
Selebgram Julia Prastini Selingkuh dengan Siapa? Sosok Petinju Ini Terseret
-
Berapa Biaya Kuliah di Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni
-
7 Sunscreen Korea Terbaik untuk Flek Hitam dan Cegah Kanker Kulit
-
Profil dan Pendidikan Ahmad Sahroni, Resmi Raih Gelar Doktor
-
Apakah Adidas Samba Bisa Dipakai Olahraga? Ini 5 Varian yang Paling Dicari
-
Apa Akreditasi Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni