Suara.com - Sebagai orang keturunan Bali, musisi sekaligus anggota band Navicula, Gede Robi mengaku bangga lantaran pulau Dewata menjadi provinsi pertama di Indoensia yang berlakukan regulasi pengurangan sampah plastik sekali pakai.
Meski permasalahan sampah plastik belum benar-benar selesai, menurut Robi, adanya regulasi tersebut cukup menunjukkan peran pemerintah daerah dalam penanganan isu lingkungan.
Meski demikian, Robi meyakini bahwa penanganan masalah sampah bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi juga masyarakat hingga korporat. Sinergi itu pula yang terjadi di Bali agar alamnya tetap terjaga.
"Saya pikir di Bali, syukur ya iklimnya ada, mungkin karena adanya mapping dan kita juga punya kekuatan adat," kata Robi dalam konferensi pers daring kampanye #KerenTanpaNyampah bersama Body Shop Indonesia, Selasa (14/9/2021).
Kekuatan hukum adat itu juga menjadi penguat di Bali dalam menyeimbangkan hukum formal dari pemerintah dalam menyelaraskan perilaku masyarakatnya.
"Jadi bisa diimplementasikan untuk menjaga Bali tetap sunyi dalam artian secara physical tetap bersih. Ekosistemnya tetap terjaga," ucap vokalis Navicula tersebut.
Menurut Robi, setiap orang memang sudah seharusnya bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkannya sendiri. Perilaku mampu mengelolanya sampah dengan tidak membuang sembarangan, memilahnya, hingga daur ulang, secara etika juga menjadi tindakan baik bagi manusia lain dan lingkungan.
Bijak dalam mengelola sampah, menurut Robi, juga akan sangat berdampak dalam mengurangi sampah yang terus menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).
Ia mengungkapkan, di Bali sendiri tak ada lagi desa yang mau wilayahnya dibuka TPA baru untuk menampung sampah. Oleh sebab itu, perilaku masyarakat yang harus bijak dalam mengurangi jumlah sampahnya.
Baca Juga: Mengolah Sampah Plastik Jadi Aspal, Solusi Infrastruktur yang Ramah Lingkungan
"Jangan karena merasa kita sudah membuang sampah, lenyap dari hadapan kita, ternyata itu hanya memindahkan masalah saja. Ternyata itu tidak dikelola dengan baik dan pada akhirnya balik ke kita. Efeknya personal secara kesehatan. Itu bahaya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
DRW Skincare Rayakan Satu Dekade dengan Hadirkan DRW Prime dan Komitmen Kebermanfaatan
-
Anti Boros, 5 Rekomendasi Cushion dengan Kemasan Refill Murah untuk Si Budget Terbatas
-
5 Rangkaian Skincare Murah untuk Remaja, dari Sabun Cuci Muka sampai Sunscreen
-
5 Contoh Doa Hari Guru Nasional 2025 untuk Upacara di Sekolah
-
7 Rekomendasi Lipstik Warna Soft untuk Guru, Tidak Mencolok di Sekolah
-
7 Fakta Menarik Fatima Bosch, Pemenang Miss Universe 2025 Asal Meksiko
-
5 Ucapan Hari Guru Islami yang Menyentuh Hati, Lengkap dengan Doanya
-
13 Tahun Pencarian, Peneliti Menangis Tersedu-sedu Menemukan Bunga Rafflesia Mekar di Hutan Sumatra
-
5 Sepatu Senam Murah untuk Ibu Rumah Tangga, Nyaman dan Stylish
-
15 Poster Hari Guru yang Bisa Diunduh Gratis, untuk Story Instagram dan WhatsApp