Suara.com - Saat mendengar tentang masalah seksual yang seringkali terdengar ialah soal rendahnya libido dan gairah.
Padhal, masalah kesehatan reproduksi perempuan sangat kompleks. Bahkan, kesehatan seksual dapat dikaitkan dengan kehidupan seks yang seharusnya menyenangkan.
Nah, bagi yang belum tahu, berikut ini masalah kesehatan seksual yang bisa mengganggu hubungan seks.
1. Masalah orgasme
Jika berbicara tentang orgasme, itu dapat didefinisikan sebagai perasaan senang dan gembira yang luar biasa.
Dilansir dari Healthshots, Dr Madhuri Burande Laha, konsultan dokter kandungan dan ginekolog, Motherhood Hospital, Pune mengataka aaAda sebagian besar wanita yang mungkin memperhatikan masalah ini.
"Bisa diklasifikasikan sebagai primer, yaitu ketika seorang perempuan belum pernah mengalami orgasme. Sekunder adalah ketika seorang perempuan telah mengalami orgasme di masa lalu, tetapi tidak dapat memilikinya sekarang.”
2. Gairah seks rendah
Ada kalanya libido rendah membuat sulit mendapatkan mood untuk berhubungan seks. Sejujurnya, ada beberapa alasan yang dapat menyebabkan hal ini.
Baca Juga: PPA Polresta Balikpapan Dituding Tak Merespon Laporan Kekeresan Seksual Anak di Bawah Umur
Menurut Dr Laha, kurangnya pengetahuan tentang seks, perasaan stres atau depresi dan masalah hubungan bisa menjadi biang keladinya.
Ia juga melanjutkan bahwa penurunan gairah seks terlihat selama kehamilan, setelah melahirkan. Bisa juga karena kelelahan, diabetes, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, atau trauma mental selama masa stres.
3. Vaginismus
Vaginismus adalah kejang otot vagina yang tidak disengaja yang terjadi ketika sesuatu memasuki vagina. Tak perlu dikatakan, itu bisa membuat hubungan seksual menjadi urusan yang rumit bagi wanita yang memiliki kondisi ini.
“Akan ada rasa sakit yang luar biasa di vagina saat berhubungan. Ini terjadi berkali-kali pada gadis yang baru menikah, juga karena banyak orang mengaitkan seks dengan rasa sakit," kata dia.
Laha juga melanjutkan bahwa kondisi ini bisa menyakitkan untuk beberapa kali pertama, tetapi dapat diselesaikan melalui konseling psikologis, pengobatan infeksi jika ada, serta pemeriksaan oleh dokter kandungan untuk menyingkirkan penyumbatan di vagina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun
-
Usia 50-an Cocoknya Pakai Warna Lipstik Apa? Ini 7 Pilihan Elegan yang Patut Dicoba
-
5 Sepatu New Balance yang Mengandung Kulit Babi, Kenali Series Pig Skin Agar Tak Salah Beli
-
5 Rekomendasi Parfum Wanita yang Murah, Wangi Elegan dan Tahan Lama
-
Kenapa Sepatu New Balance Mahal? 5 Sepatu Lokal Ini Bisa Jadi Alternatif yang Lebih Murah
-
5 Parfum Aroma Teh untuk Wanita Kantoran, Wanginya Meninggalkan Jejak
-
Siapa Gusti Purbaya? Umumkan Diri Jadi Raja Keraton Solo yang Baru
-
5 Bedak yang Tidak Abu di Wajah Sawo Matang, Hasil Natural dan Glowing Tanpa Ubah Warna Kulit