Suara.com - Hubungan seksual berisiko yang dilakukan tanpa kondom bisa meningkatkan potensi tertular Infeksi Menular Seksual pada laki-laki.
Hubungan seksual sesama laki-laki (gay) juga amat berisiko karena penyebaran infeksi menular seksual dapat terjadi karena kontak seksual melalui oral ataupun anus.
Seringkali infeksi menular seksual pada laki-laki tidak tampak gejalanya sehingga diagnosis sulit ditentukan. Cara paling mudah agar terhindar penularan infeksi menular seksual adalah dengan menghindari penyebabnya dan mengubah pola berhubungan seksual menjadi lebih aman.
Dikutip dari situs resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), ada tiga jenis infeksi menular seksual yang paling sering terjadi pada laki-laki dan.
1. Klamidia
Infeksi klamidia pada laki-laki umumnya menimbulkan gejala yang ringan, ditandai dengan keluarnya cairan bening dari ujung penis.
Hal ini sering terjadi pada laki-laki yang sering bergonta-ganti pasangan seks dan tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Gejala klamidia muncul sekitar 1-3 minggu setelah bakteri Chlamydia trachomatis menginfeksi tubuh. Pada laki-laki gejala yang tampak antara lain sakit disertai rasa panas saat buang air kecil, nyeri pada testikel dan keluar cairan berwarna putih dari ujung kemaluan.
Bila tak cepat ditangani, infeksi klamidia bisa menjadi lebih parah dan menyebabkan komplikasi seperti infertilitas dan rusaknya organ reproduksi.
Baca Juga: Usia Seks Maju, Edukasi Kesehatan Reproduksi Jalan di Tempat
2. Gonore
Infeksi yang memiliki nama lain kencing nanah ini disebabkan oleh bakteri gonococcus. Gonore merupakan salah satu infeksi menular seksual yang paling umum terjadi.
Gejala paling umumnya, keluar cairan kental berwarna kuning atau hijau menyerupai nanah dari penis. Biasanya disertai dengan rasa sakit saat berkemih.
Bila terinfeksi, bakteri bisa menyebar ke area dubur, saluran kencing dan sperma, tenggorokan juga mata. Pada tingkat yang lebih parah, gonore bisa mengakibatkan kebutaan.
3. Sifilis
Bakteri penyebab sifilis bernama Treponema pallidum. Bila terinfeksi bakteri ini, pada tahap awal penderita akan mengalami luka yang tidak terasa sakit dan muncul di mulut atau penis.
Berita Terkait
-
Infertilitas Bukan Hanya Urusan Perempuan: Saatnya Kesehatan Reproduksi Pria Diperhatikan
-
Tak Lagi Pahit, Ini Inovasi Jamu Herbal Rasa Buah untuk Kesehatan Reproduksi Perempuan
-
Studi: Cuaca Ekstrem Memperparah Krisis Kesehatan Reproduksi Remaja
-
Kepingan Mosaik Keadilan Reproduksi bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual
-
Soroti Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuan, Begini Kata Wamen PPPA Veronica Tan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja