Suara.com - Rambut rontok lazim dialami siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Kondisi itu juga sebenarnya hal yang normal pada fase pertumbuhan rambut. Hanya saja, jumlah rambut rontok yang berlebihan memang perlu diwaspadai. Sebab, kerontokan yang dibiarkan dalam waktu lama bisa saja menyebabkan kebotakan.
"Penyebab rontok itu ada macam-macam. Kalau rambut tidak rontok sama sekali juga harusnya takut. Karena itu kan termasuk fase rambut, dari dia tumbuh akar, memanjang, lalu rontok dan tergantikan yang baru," jelas Corporate Adcanced Research & Evaluation Centre Head Rudy Hadisuwarno Cosmetics Maily S.Si., M.Biomed., saat temu media di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Selain karena fase normal, kerontokan rambut juga bisa disebabkan karena faktor keturunan. Kemudian, kerontokan rambut bisa bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia.
Sehingga, kerap kali ditemukan orang tua lanjut usia yang mengalami penipisan rambut atau bahkan kebotakan. Pola kebotakan tersebut biasanya berbeda antara perempuan dan laki-laki.
"Kalau laki-laki biasanya bermula dari garis rambut jadi lebih surut ke belakang. Kalau perempuan di area ubun-ubun. Aware-nya saat membelah rambut, jarak belahannya itu semakin lebar," tuturnya.
Selain itu, sebenarnya tak ada perbedaan lain yang signifikan antara kerontokan rambut pada laki-laki dan perempuan, lanjut Maily. Untuk merawat rambut selalu sehat dan mencegah kerontokan berlebih juga bisa hanya dilakukan dari rumah.
Perawatan paling sederhana cukup dengan pemakaian sampo, kondisioner, dan hair tonic setiap kali jadwal mencuci rambut.
"Itu perawatan daily. Tapi kalau masker, seminggu dua atau tiga kali juga cukup," ujarnya.
Menurut Maily, jadwal mencuci rambut setiap orang juga bisa saja berbeda-beda. Tergantung dari kondisi kulit kepala dan aktivitas yang dilakukan.
Baca Juga: Benarkah Rambut Sering Disisir Malah Bikin Rontok? Ini Kata Dokter
Ia menyarankan, jika tidak banyak berkeringat dan lebih sering di dalam ruangan, sebaiknya mencuci rambut 3 kali seminggu. Jika aktivitas lebih aktif dan sering berkeringat, bisa dua hari sekali atau mungkin setiap hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng
-
IN2MOTIONFEST 2025: Indonesia Siap Jadi Pusat Mode Muslim Dunia
-
4 Rekomendasi Parfum Bohe Terbaik, Aroma Segar Tahan Lama hingga 8 Jam
-
Menteri PPPA Resmikan Playground Inklusif, Dorong Lingkungan Kerja Ramah Keluarga
-
Asics Novablast 5 vs Adidas Adizero Evo SL: Andalan di Skena Perlarian, Mana yang Lebih Unggul?
-
5 Merek Parfum Arab yang Wanginya Tahan Lama, Mulai Rp9 Ribuan di Shopee