Suara.com - Saat melintasi rel kereta, kamu pasti akan menemukan kerikil di sekitarnya. Penempatan kerikil itu bukan tanpa alasan, lho.
Ada alasan ilmiah kenapa batu-batu kecil itu ada di sekitar rel kereta. Secara tidak langsung, kerikil tersebut sebenarnya membantu kelancaran perjalanan kereta saat melintasi rel. Dalam bidang perkeretaapian, kerikil atau batu-batu kecil itu disebut dengan ballast.
Dikutip dari Ruang Guru, ada tiga manfaat ballast bagi jalannya laju kereta. Di antaranya:
1. Menambah ketinggian struktur tanah
Peletakan kerikil tersebut dimaksudkan agar struktur tanah yang ditanam rel jadi lebih tinggi. Selain itu, diharapkan rel tidak mudah tergenang air saat terjadi hujan deras. Sebab, jika rel kereta terendam air, dipastikan perjalanan kereta akan terganggu.
2. Menjaga stabilitas lintasan kereta api
Rel kereta selain terdiri dari besi juga ada bantalan kayu di dalam ruas rel tersebut. Adanya kerikil berfungsi membantu balok kayu tidak bergeser. Kalau balok kayunya bergerser, otomatis jalur besi yang menjadi lintasan memungkinkan untuk goyah atau bergeser juga.
3. Mencegah tumbuhnya tanaman di sepanjang lintasan kereta
Rel kereta api dibangun di atas tanah. Kondisi itu memungkinkan ditumbuhi tanaman liar. Terutama di rel yang terpapar sinar matahari dan hujan. Kerikil di sepanjang rel kereta tersebut kemudian difungsikan untuk menutupi pertumbuhan gulma atau bibit tanaman liar.
Meski demikian, ada pula bagian rel kereta yang tidak diberi kerikil. Pada bagian tengah antar rel ada juga yang ditambal dengan aspal. Hak itu untuk memudahkan arus lalu lintas di perlintasan tersebut.
Begitu juga dengan perlintasan di atas sungai atau jembatan. Tidak diberi kerikil tapi ditambah besi atau sejenisnya untuk menguatkan bantalan rel kereta. Kalau rel yang dibangun melintasi sungai terus tetap diberikan kerikil, pastinya si kerikil akan jatuh ke sungai.
Baca Juga: 370 Tiket Kereta Api Dibagikan Gratis pada Nakes dan Guru
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow