Suara.com - Rantai makanan adalah urutan linier organisme di mana nutrisi dan energi ditransfer dari satu organisme ke organisme lainnya. Ini terjadi ketika satu organisme mengkonsumsi organisme lain. Prosesnya dimulai dengan organisme produsen, mengikuti rantai dan diakhiri dengan organisme pengurai.
Setelah memahami rantai makanan, kita menyadari bagaimana satu organisme bergantung pada spesies lain untuk bertahan hidup. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat aspek lain dari rantai makanan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Melansir dari situs Study, Senin (29/11/2021), rantai makanan menunjukkan hubungan timbal balik antara produsen dan konsumen dengan menggambarkan bagaimana energi dipertukarkan ketika satu organisme memakan organisme lain.
Rantai makanan adalah alur yang mewakili pertukaran energi dari satu organisme ke organisme lain. Dengan kata lain, itu adalah urutan kronologis siapa yang makan siapa dalam komunitas biologis. Rantai makanan berjalan seiring dengan jaring makanan, meskipun ada perbedaan di antara keduanya.
Rantai makanan juga menjelaskan pola makan atau hubungan antara organisme hidup. Tingkat trofik mengacu pada tahapan berurutan dalam rantai makanan, dimulai dengan produsen di bagian bawah, diikuti oleh konsumen primer, sekunder dan tersier. Setiap tingkat dalam rantai makanan dikenal sebagai tingkat trofik.
Setiap rantai makanan dimulai dengan sumber energi utama. Sumber energi yang paling jelas adalah matahari. Organisme berikutnya yang mendapat manfaat dari sumber awal ini disebut produsen utama. Ini adalah organisme yang dapat membuat makanan mereka sendiri dari sumber energi utama.
Contohnya adalah tanaman dan ganggang. Misalnya, tumbuhan merupakan produsen utama karena dapat memanfaatkan dan menggunakan energi dari matahari melalui proses yang disebut fotosintesis.
Baca Juga: Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Setelah tanaman melakukan fotosintesis, organisme lain akan datang dan memakan tanaman, mengambil energinya untuk digunakan sebagai miliknya.
Sebagai manusia, kita bukan produsen utama karena kita tidak dapat menciptakan energi sendiri untuk bertahan hidup, dan harus mengonsumsi energi dari sumber lain, seperti tanaman.
Dengan memakan tumbuhan, kita adalah bagian dari urutan berikutnya dalam rantai makanan yang disebut konsumen primer atau organisme yang mengkonsumsi produsen primer.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Terpopuler: Sepatu Selvi Ananda Seharga UKT, Zita Anjani Disindir "Money Can't Buy Class"
-
6 Cara Mengatasi Hawa Panas di Rumah Tanpa AC, Bye-Bye Gerah!
-
Blockchain Bukan Lagi Istilah Rumit, Begini Cara Teknologi Ini Bikin Hidup Lebih Praktis
-
Lari untuk Kebaikan: Lagi Tren Charity Run untuk Masa Depan Anak
-
UKM Naik Kelas: Ini Tren Digitalisasi yang Bikin Bisnis Kecil Makin Gesit
-
5 Potret Golden Black Gourmet: Restoran Mewah Tasya Farasya Mendadak Tutup, Imbas Penggelapan Dana?
-
5 Parfum Non Alkohol untuk Pekerja yang Wanginya Awet, Tak Khawatir Iritasi
-
Arti Pesan 'It Will Pass' yang Dikirim Rachel Vennya kepada Tasya Farasya
-
Cara Selvi Ananda Flexing 'Halus' di Balik Kulot Merah, Tutupi Sepatu yang Seharga UKT