Suara.com - Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh. Sumber protein sendiri terbagi menjadi dua, yaitu protein hewani yang berasal dari hewan dan protein nabati yang berasal dari tumbuhan.
Meski mengandung nutrisi makro yang sama, sumber protein dari produk hewani terbukti lebih kaya protein dan nutrisi lainnya.
"Protein hewani yang berasal dari hewan memiliki kualitas protein yang lebih baik, berbeda dengan protein nabati seperti misalnya tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Kita kadang-kadang suka menyamakan saja, padahal beda," kata Ahli Gizi sekaligus Wakil Ketua Pusat Kajian Gizi Dan Kesehatan Keluarga (PKGK) Universitas Indonesia, Profesor Sandra Fikawati dalam webinar Perayaan Hari Gizi Nasional bersama Frisian Flag, Selasa (25/1/2022).
Protein sendiri merupakan senyawa kimia yang terdiri dari asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur tubuh. Dibutuhkan sebanyak 20 jenis asam amino bagi tubuh, dengan sembilan di antaranya berupa asam amino esensial dan sisanya berupa asam amino non esensial.
"Asam amino esensial harus didapatkan dari makanan. Sedangkan asam amino non esensial bisa diproduksi sendiri oleh tubuh," kata Profesor Sandra.
Ia menambahkan, protein hewani juga memiliki kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap dan lebih banyak dibandingkan protein nabati. Selain itu pangan hewani juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang beragam.
"Serta kualitas yang lebih baik dibandingkan pangan nabati," ujarnya.
Sumber protein hewani tersebut bisa didapatkan dari daging sapi, daging ayam telur, juga susu. Ia mengingatkan bahwa apabila tubuh kekurangan asupan protein hewani, berisiko alami penurunan fungsi hormonal, gangguan regenarasi sel, sistem kekebalan tubuh terganggu, dan berkurangnya massa otot.
"Pertumbuhan juga akan terganggu. Kalau kita berbicara mengenai kurang gizi ada dua faktor utama, yaitu kurang makan dan sakit. Bila kekurangan protein berlanjut maka akan berdampak pada kesehatan pertumbuhan dan perkembangan, seperti terhambatnya pertumbuhan fisik yang dapat menyebabkan stunting dan gangguan kognitif," paparnya.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?