Suara.com - Sebuah restoran telah melarang pelanggan dengan tato, perhiasan dan pakaian desainer untuk masuk ke tempat itu.
Aturan berpakaian kontroversial diperkenalkan dalam upaya untuk menghentikan pelanggan dari "mengintimidasi" orang lain. Sebuah catatan di depan restoran Badui yang populer di Double Bay, Sydney memberi tahu para tamunya tentang aturan baru.
Menurut kebijakan restoran terbaru, pelanggan tidak boleh memiliki "tato yang terlihat", memakai "perhiasan berat" atau "pakaian berlabel desainer".
Dilansir dari NY Post, pemilik restoran Poata Okeroa mengatakan bahwa mereka menghargai pelanggan dan pemangku kepentingan komunitas. Ia mengatakan bahwa pihaknya elalu menerapkan aturan rumah yang mencakup kebijakan berpakaian yang tidak mendorong penampilan yang mengintimidasi.
Restoran Timur Tengah diluncurkan tiga tahun lalu dan dijalankan oleh Poata Okeroa, Eric Jury dan Julian Tobias.
Tempat yang berubah menjadi klub di malam hari di akhir pekan, populer di kalangan selebriti termasuk bintang tenis Nick Kyrgios, Scott Eastwood, Rita Ora dan sutradara Taika Waititi.
Koki Inggris Michael Mcelroy, yang bekerja di sebuah restoran di Manly dan memiliki tato leher dan lengan, mengatakan kepada 7News bahwa dia marah setelah mengetahui aturan baru.
Dia berkata: “Saya belum pernah mendengar tentang kebijakan ini di Australia, saya memiliki tato di kepala dan lengan dan tidak sekali pun ketika makan di luar hal ini muncul baru-baru ini. Mendengar mereka sekarang memperkenalkan aturan ini sungguh memalukan.”
Dia menambahkan bahwa rekan kerjanya telah mengatakan kepadanya larangan tato adalah praktik umum di industri ini beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga: Masalah Tato Mantan Istri, Anak Venna Melinda Tak Berani Tanya pada Ferry Irawan
“Saya suka makan di luar di restoran jadi cepat atau lambat ini akan mulai mempengaruhi pengalaman bersantap saya.”
Anggota dewan Woollahra Richard Shields mencap aturan baru itu sebagai "lelucon Hari April Mop".
Dia mengatakan kepada Daily Mail: “Pembatasan yang terdaftar akan menghalangi sebagian besar pinggiran timur.
“Saya pribadi bukan penggemar tato tetapi saya membela hak orang untuk mengekspresikan diri dengan cara itu.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
7 Rekomendasi Warung Selat Solo Legendaris, Rasa Otentik Sejak Tahun 70-an
-
4 Sunscreen Terbaik dengan SPF 100 yang Ampuh Blokir Sinar UV
-
Literasi Keuangan untuk Gen Z di Kampus: Bekal Wajib di Tengah Maraknya Layanan Finansial Digital
-
7 Sunscreen Paling Murah dengan Efek Mencerahkan, Kulit Kusam Teratasi
-
Era Baru Makeup Flawless: Saat Riasan Tak Hanya Mempercantik, Tapi Juga Merawat Kulit
-
Terpopuler: Beda Silsilah Keluarga 'Dua' Raja Solo hingga 5 Dosa Habib Bahar bin Smith
-
Panduan Memilih Sepatu Terbaik di Wedding Season: Tampil Stylish Tanpa Mengorbankan Kenyamanan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
5 Sepatu Lokal Mirip New Balance 574, Harga Cocok untuk Budget Terbatas
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!